Bursa mata uang kripto Indonesia Indodax dilaporkan telah menjadi korban pelanggaran keamanan, yang mengakibatkan kerugian signifikan sekitar $20,5 juta. Menurut perusahaan keamanan blockchain SpotonChain, bursa tersebut mengalami arus keluar mata uang kripto dalam jumlah besar dari platformnya.
Kelompok keamanan lain, Cyvers Alerts, menandai transaksi mencurigakan yang terkait dengan dompet Indodax di beberapa jaringan. Cyvers mengidentifikasi bahwa sekitar $14,4 juta telah dipindahkan ke alamat yang mencurigakan, dengan token ditukar menjadi Ether (ETH).
PeckShield melaporkan bahwa 5.204 ETH ditahan di Ethereum, bersama dengan 6,8 juta POL di jaringan Polygon, dan 380 ETH di Optimism. Setelah pelanggaran tersebut, Indodax merilis pernyataan di X, yang menyatakan bahwa tim keamanan mereka sedang menyelidiki masalah tersebut dan melakukan pemeliharaan penuh untuk memastikan stabilitas platform. Akibatnya, aplikasi web dan seluler Indodax untuk sementara waktu dinonaktifkan.
 Sumber: Twitter
Laporan lebih lanjut menunjukkan bahwa peretas telah berhasil menukar sebagian besar aset yang dicuri dan sekarang memegang 5.584 ETH senilai $13 juta, 6,84 juta POL senilai $2,56 juta, 16,7 juta TRX senilai $2,55 juta, dan 25 BTC senilai $1,41 juta.
Indodax, bursa kripto terbesar di Indonesia, belum mengomentari peretasan tersebut secara resmi. Bursa tersebut, yang melayani basis pengguna yang terus bertambah lebih dari 28,5 juta pada tahun 2024, baru-baru ini mendaftarkan koin Islam dan kripto lainnya. Meskipun terjadi pelanggaran keamanan, Indodax mencatat volume perdagangan 24 jam sebesar $11,5 juta, dengan transaksi Ethereum menyumbang $415.518 dari volume tersebut.