Apa itu Sharding dan Bagaimana Cara Kerjanya? 🤔
Sharding adalah metode penskalaan yang memungkinkan transaksi dilakukan secara paralel dengan membagi jaringan#blockchainmenjadi bagian-bagian yang lebih kecil (shards).
Dengan cara ini, setiap node tidak perlu menyimpan semua data blockchain, tetapi hanya data pecahan tertentu. Hasilnya, beban pada jaringan terbagi dan transaksi diproses lebih cepat.
Sharding bertujuan untuk meningkatkan kapasitas transaksi jaringan blockchain dan memecahkan masalah skalabilitas. Dalam struktur blockchain tradisional, setiap node harus memverifikasi seluruh jaringan, sehingga mengurangi kecepatan transaksi. Dengan sharding, karena jaringan dibagi menjadi beberapa bagian, setiap node hanya memverifikasi data di shardnya sendiri, yang secara signifikan meningkatkan kecepatan transaksi.
Bagaimana Cara Kerja Pembagian?
Sharding bekerja dengan membagi data dan transaksi jaringan secara horizontal. Setiap pecahan berfungsi sebagai blockchain mini dengan riwayat transaksi dan basis datanya sendiri. Dengan cara ini:
🔸Transaksi Paralel: Setiap shard melakukan transaksi secara independen, sehingga meningkatkan kapasitas transaksi paralel.
🔸Berbagi Data: Terdapat mekanisme komunikasi antar Shards, sehingga status keseluruhan seluruh jaringan terhubung.
🔸Pemverifikasi: Setiap shard memiliki validatornya sendiri, dan validator ini hanya memverifikasi transaksi milik shard tersebut. Dengan demikian, verifikasi seluruh jaringan menjadi lebih cepat.
Manfaat Pembagian
🔸Peningkatan Skalabilitas: Berkat Sharding, jaringan blockchain dapat menangani lebih banyak pengguna dan beban transaksi.
🔸Kecepatan Transaksi Lebih Tinggi: Berkat setiap shard yang memproses transaksi secara independen, transaksi diverifikasi dan diselesaikan lebih cepat.
🔸Efisiensi Penyimpanan: Sharding mengurangi kebutuhan penyimpanan dengan menghilangkan kebutuhan setiap node untuk menyimpan seluruh blockchain