Tiongkok telah meluncurkan sistem verifikasi identitas berbasis blockchain, yang memungkinkan warganya melakukan otentikasi secara online dengan kartu identitas nasional mereka. Tapi apakah ini ide yang bagus?

Utas✍🏾

Sistem yang disebut Jaringan Layanan berbasis Blockchain (BSN) ini bertujuan untuk memfasilitasi akses ke layanan online publik dan swasta, seperti bank, asuransi, transportasi, dll. Sistem ini menggunakan teknologi blockchain untuk menyimpan dan berbagi data identitas secara aman dan transparan.

Namun ada kendalanya: BSN dikendalikan oleh pemerintah Tiongkok, yang mempunyai wewenang untuk menyensor, memantau, dan memanipulasi data sesuka hati. Selain itu, BSN tidak kompatibel dengan jaringan blockchain lain, sehingga membatasi interoperabilitas dan inovasinya.

Jadi, apakah BSN benar-benar merupakan contoh Web3, yaitu web terdesentralisasi, berbasis blockchain, dan berorientasi token? Tidak terlalu. Web3, menurut definisi Gavin Wood, salah satu pendiri Ethereum, adalah "ekosistem online terdesentralisasi berdasarkan blockchain".

Web3 bertujuan untuk memberdayakan pengguna, dengan memungkinkan mereka mengontrol data mereka sendiri, membuat dan menukar aset digital, dan berpartisipasi dalam organisasi otonom terdesentralisasi (DAO). Web3 mengandalkan prinsip keterbukaan, transparansi, dan interoperabilitas.

BSN, sebaliknya, adalah contoh jaringan terpusat, dikendalikan oleh otoritas pusat, dan fokus pada kontrol. BSN tidak menghormati privasi, kebebasan dan kreativitas pengguna. BSN lebih merupakan alat pengawasan massal, yang melayani rezim otoriter Tiongkok.

Jadi, jika Anda mencari cara untuk memverifikasi identitas Anda secara online, tanpa mengorbankan keamanan dan kedaulatan Anda, sebaiknya cari di tempat lain. Ada lebih banyak lagi solusi manajemen identitas berbasis blockchain

ramah pengguna, seperti IBM Digital Credentials atau Dock.io

#Web3