Bitcoin (BTC) kini tidak hanya menjadi penyimpan nilai tetapi juga aset yang menghasilkan keuntungan. Perkembangan ekosistem lapisan-2 (L2) dan keuangan terdesentralisasi (DeFi) Bitcoin menciptakan perubahan signifikan dalam pengembalian BTC.
Meskipun penambangan Bitcoin adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan imbalan BTC yang berarti, hal ini berubah bagi pengguna yang harus puas dengan platform keuangan terpusat (CeFi) dan pengembalian DeFi yang rendah. Inovasi dalam jaringan L2 dan protokol DeFi meningkatkan keuntungan BTC.
Jaringan L2 bertujuan untuk menangkap sebagian besar kapitalisasi pasar Bitcoin senilai $1 triliun. L2 seperti Core Chain, Babylon, dan Spiderchain sedang menjajaki metode staking yang mendapatkan hadiah dengan mengunci BTC sebagai jaminan. Selain itu, protokol derivatif staking cair (LSD) juga meningkatkan keuntungan staking BTC.
Bitcoin L2 tidak terbatas pada staking saja. Jaringan seperti RSK, Merlin, dan Stacks menampung ekosistem DeFi asli Bitcoin seperti pertukaran terdesentralisasi dan protokol peminjaman. Protokol pembayaran seperti Lightning Network juga menyediakan APR 5,62% kepada operator node yang menyediakan likuiditas BTC.
Minat institusional juga meningkat. Layanan staking institusional seperti Kiln dan Figment mendukung token seperti STX dan menawarkan hadiah BTC. Selain itu, manajer aset seperti Valor dan 21.co meluncurkan produk staking BTC dan pembungkus BTC yang teregulasi.
Kemungkinan BTC di Ethereum juga luar biasa. Protokol seperti EigenLayer dan Synthetix memberikan pengembalian dengan mempertaruhkan kembali BTC. EigenLayer memungkinkan untuk mendapatkan bagian dari pendapatan protokol dengan mempertaruhkan kembali BTC.
Hasilnya, memegang BTC kini menjadi lebih menarik. Berhati-hatilah untuk tidak melewatkan peluang. Bagikan pendapat Anda di komentar!