Pada hari Kamis, pasar mata uang kripto mengikuti tren penurunan pasar saham, karena investor bersiap untuk rilis laporan pekerjaan AS pada hari Jumat. Bitcoin (BTC) turun 3,6% selama 24 jam terakhir, sementara semua indeks saham utama AS juga mengalami penurunan. Sebaliknya, emas mengalami kenaikan 1%, naik kembali di atas level $2.500 per ons.

Kekhawatiran Resesi Meningkat di Tengah Kemerosotan Pasar

Kekhawatiran atas potensi resesi AS telah memicu kecemasan pasar. Pada tengah hari tanggal 5 September, Russell 2000, Dow Jones, Nasdaq, dan NYSE semuanya berada dalam wilayah negatif. Investor sedang menunggu laporan pekerjaan hari Jumat untuk sinyal ekonomi lebih lanjut, karena lebih banyak tanda-tanda pelemahan mulai muncul.

Salah satu tanda peringatannya adalah kurva imbal hasil Treasury AS, yang telah terbalik selama lebih dari dua tahun—indikator umum resesi yang akan datang. Selain itu, Aturan Sahm, prediktor resesi yang andal, baru-baru ini telah dipicu, yang semakin meningkatkan kekhawatiran.

Harapan untuk “Soft Landing” Masih Ada

Meskipun pasar sedang lesu dan ada kekhawatiran akan resesi, beberapa pakar tetap berharap bahwa ekonomi AS masih dapat mencapai "soft landing." Emmanuel Cau, kepala strategi ekuitas Eropa di Barclays, mengatakan kepada CNBC bahwa meskipun data ekonomi beragam, namun belum sepenuhnya memburuk. Cau menambahkan bahwa pemotongan suku bunga global dapat membantu ekonomi memperpanjang siklusnya hingga tahun 2025, sehingga berpotensi menghindari resesi yang parah.