Zest Protocol baru-baru ini terintegrasi dengan Babylon Labs pada Stacks L2. Integrasi Zest Protocol dengan Babylon Labs memperhitungkan pengembangan BTCz, aset Bitcoin paling aman di pasar, yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan BTC guna memperoleh hasil BTC.
Integrasi Protokol Zest dengan Babylon Meluncurkan BTCz untuk Menawarkan Staking BTC Tanpa Kepercayaan
Platform tersebut mengungkapkan bahwa mereka yang memegang BTCz dapat memperoleh hasil staking melalui Protokol Babylon. Protokol tersebut dilaporkan memanfaatkan properti keamanan eksklusif Stacks L2. Babylon telah memulai staking BTC tanpa kepercayaan, yang memungkinkan pemegang BTC memperoleh hasil melalui validasi sistem PoS tanpa bergantung pada pihak ketiga mana pun. Mereka melaksanakannya dengan cara non-penahanan. Mainnet Fase 1 menyaksikan peluncurannya pada tanggal 22 Agustus.
Saat itu, hanya enam blok yang mencapai kapitalisasi hingga 1000 $BTC. Sebagai bagian dari integrasi ini, Zest Protocol berfokus pada penggabungan fitur-fitur terbaik dari Stacks L2 dan Babylon. Dengan cara ini, Zest Protocol bermaksud untuk meningkatkan tingkat keamanan dalam pengalaman staking Bitcoin. Stacks, sebagai Bitcoin L2 terkemuka, menawarkan fitur-fitur keamanan canggih untuk memfasilitasi Zest Protocol.
Kontrak pintar Stacks memiliki kemampuan eksklusif untuk membaca status BTC. Hal ini memungkinkan kontrak memvalidasi perubahan saldo BTC secara otomatis. Hal tersebut memungkinkan kontrak staking Bitcoin berbasis Stacks L2 untuk memvalidasi staking Bitcoin secara otomatis pada BTC L1 melalui protokol staking Babylon. Dalam hal ini, kontrak tidak perlu bergantung pada sistem pengiriman pesan atau oracle pihak ketiga mana pun.
Fitur-fitur Canggih dari Babylon dan Zest Protocol Secara Bertahap Didesentralisasi untuk Memudahkan Pengguna
Hal ini, bersama dengan desain Babylon yang tidak memerlukan kepercayaan, menetapkan fondasi BTCz sebagai derivatif yang aman untuk BTC yang dipertaruhkan. Selain itu, BTCz dari protokol Zest akan secara bertahap didesentralisasi untuk pembuatan patokan tanpa izin. Konsumen juga akan memiliki kemampuan untuk menyimpan token sBTC mereka untuk mendapatkan hasil melalui BTCz.
Pendiri Zest Protocol, Tycho Onnasch, juga mengomentari perkembangan luar biasa ini. Menurutnya, peluncuran sBTC yang akan datang pada kuartal ke-4 tahun ini memungkinkan Zest Protocol berubah menjadi sepupu sBTC yang menghasilkan imbal hasil di Stacks. Dilaporkan bahwa Zest Protocol akan bertindak sebagai aset Bitcoin yang menghasilkan imbal hasil seperti BTCz yang dipasangkan dengan sBTC.