Berdagang dalam bisnis kripto yang bergerak cepat bisa terasa sangat membuat frustrasi, terutama saat segala sesuatunya tampaknya tidak berjalan sesuai keinginan Anda. Sebuah posting X baru-baru ini oleh seorang pedagang yang putus asa menggambarkan sentimen ini dengan sangat baik. Ia berbagi rasa frustrasinya setelah menjual token dengan kerugian, tetapi kemudian melihatnya melonjak hingga 40% hanya dalam waktu satu jam. Kisah ini adalah gambaran cerah tentang bagaimana sifat kripto yang tidak dapat diprediksi dapat membuat pedagang yang paling berpengalaman sekalipun mempertanyakan keputusan mereka.

Perjuangan Pedagang

Pengalaman pedagang tersebut merupakan pengalaman yang dialami banyak orang di dunia kripto. Ia mengeluh, “Yang saya alami hanyalah kehilangan uang. Semua yang saya pegang turun. Jika saya membeli saat turun, harganya akan turun lagi. Hari ini, saya menjualnya dengan kerugian, dan sejam kemudian, token yang saya jual naik 40% setelah turun selama lebih dari 4 bulan. Saya merasa […] kecewa dengan diri saya sendiri.” Ini adalah situasi yang menyakitkan, dan mudah untuk melihat mengapa ia merasa tidak beruntung. Namun, apakah ini benar-benar tentang keberuntungan, atau ada sesuatu yang lebih dalam yang terjadi?

Anda tidak kurang beruntung.. Anda hanya emosionalKetika Anda mulai merasa ingin panik menjual, membeli lebih banyak, lakukan countertrade sendiri

— Wheaties (@WheatiesNFT) 25 Juli 2024

Sekilas Tentang Psikologi Penjualan Panik

Pelajaran pertama di sini adalah bahaya membiarkan emosi mengambil alih kendali. Saat pasar sedang turun, wajar saja jika merasa panik atau frustrasi. Namun, keputusan perdagangan yang didorong oleh emosi sering kali berujung pada penyesalan. Saat emosi memuncak, menjual mungkin tampak seperti satu-satunya cara untuk menghentikan pendarahan, tetapi seperti yang ditunjukkan oleh kisah pedagang ini, kesabaran dapat membuahkan hasil. Perlu diingat bahwa pasar kripto sangat tidak menentu, dan apa yang tampak seperti bencana hari ini dapat berubah menjadi bencana di masa mendatang.

Jadi, secara psikologis, otak kita terprogram untuk mencari kenyamanan dan menghindari rasa sakit. Saat melihat angka merah, naluri kita adalah menghentikan kerugian dan lari. Namun, reaksi spontan ini sering kali dapat menjadi kejatuhan kita. Dalam perdagangan, emosi seperti penutup mata—emosi menghalangi Anda melihat gambaran yang lebih besar. Alih-alih bertindak berdasarkan dorongan hati, lebih bijaksana untuk mengambil langkah mundur dan mempertanyakan apakah keputusan Anda didasarkan pada rasa takut atau fakta.

Komentar yang menanggapi posting trader di atas memberikan beberapa saran sederhana namun ampuh: "Anda tidak sedang tidak beruntung... Anda sedang emosional. Saat Anda mulai merasa ingin panik menjual, beli lebih banyak. Lakukan countertrading sendiri." Strategi ini, yang dikenal sebagai "countertrading," adalah tentang melakukan hal yang berlawanan dengan apa yang dikatakan emosi Anda. Jika Anda merasa ingin menjual, pertimbangkan untuk membeli—karena kemungkinan besar, pasar akan berbalik saat Anda tidak menduganya.

Menghadapi Situasi yang Sama, Inilah Hal yang Bisa Anda Lakukan Lebih Baik

Bagi pedagang yang berbagi perjuangannya, beberapa saran dapat membantunya menghadapi tantangan di masa mendatang. Salah satunya adalah sangat penting untuk memiliki strategi yang jelas sebelum memasuki perdagangan apa pun. Ini termasuk menetapkan titik masuk dan keluar dan menentukan seberapa besar kerugian yang bersedia Anda toleransi. Dengan berpegang pada rencana, lebih mudah untuk menghindari kepanikan yang mengarah pada pengambilan keputusan yang emosional.

Kedua, kesabaran adalah kuncinya. Pasar kripto penuh dengan pasang surut; terkadang, rencana terbaik adalah menunggu. Menjual saat rugi dapat membantu mengurangi kerugian Anda, tetapi seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman pedagang ini, Anda mungkin menjual tepat sebelum kenaikan besar. Sebaliknya, pertimbangkan untuk mempertahankan investasi Anda jika Anda percaya pada tokenomiknya.

Terakhir, belajarlah dari pengalaman ini. Setiap trader punya cerita tentang peluang yang hilang atau waktu yang buruk, tetapi ini juga pelajaran yang berharga. Luangkan waktu untuk merenungkan apa yang salah. Kemudian, perbaiki pendekatan Anda dan buat keputusan yang lebih baik di masa mendatang.

Artikel Mengubah Perdagangan Emosional Menjadi Pelajaran: Kisah Penyesalan Seorang Pedagang dan Psikologi Penjualan Panik muncul pertama kali di Coinfomania.