Pakar Hukum Coinspeaker Meragukan Pemulihan Kripto Penuh bagi Pengguna WazirX

Pelanggan WazirX tidak mungkin memperoleh kembali nilai penuh aset kripto mereka setelah peretasan besar-besaran yang mengakibatkan kerugian sebesar $234 juta pada bulan Juli. Menurut para ahli hukum yang terlibat dalam proses restrukturisasi, peluang untuk mendapatkan kembali seluruh aset kripto milik pengguna sangatlah kecil.

Selama konferensi pers, George Gwee, seorang direktur di firma restrukturisasi Kroll, mengungkapkan bahwa nasabah diharapkan hanya memperoleh kembali 55% hingga 57% dari dana mereka, dengan setidaknya 43% dari nilai tersebut kemungkinan tidak dapat diperoleh kembali. "Dalam istilah kripto, sangat tidak mungkin kita dapat mengembalikan dana secara utuh," tambah Jason Kardachi, seorang direktur pelaksana di Kroll. Ia menekankan bahwa meskipun kontribusi dari pihak ketiga atau kondisi pasar yang membaik dapat membantu pemulihan, besarnya kerugian membuat tidak realistis untuk mengharapkan pemulihan dana secara penuh.

Pada hari Selasa, Pengadilan Tinggi Singapura akan mendengarkan permintaan WazirX untuk perlindungan selama enam bulan dari kreditor karena perusahaan tersebut berupaya merestrukturisasi kewajibannya. Keputusan pengadilan ini sangat penting, karena akan menentukan bagaimana WazirX dapat melanjutkan upaya restrukturisasinya dan apakah waktu tambahan akan diberikan untuk mengatasi kewajiban keuangannya. Mengingat skala peretasan tersebut, keputusan pengadilan dapat memengaruhi kebijakan regulasi dan praktik industri di masa mendatang, yang berpotensi membentuk kembali cara platform aset digital beroperasi selama krisis.

Tantangan dalam Restrukturisasi dan Sengketa Kepemilikan

Proses restrukturisasi semakin rumit karena sengketa kepemilikan antara WazirX dan Binance, bursa mata uang kripto terbesar di dunia. Binance mengumumkan akuisisi WazirX pada akhir tahun 2019, tetapi kesepakatan itu kemudian ditentang, yang menyebabkan penghentian layanan teknologi Binance untuk WazirX pada tahun 2022. Sengketa ini telah menambah lapisan ketidakpastian pada upaya restrukturisasi, karena bursa tersebut berupaya untuk mengklarifikasi status kepemilikannya sambil menegosiasikan rencana pemulihan.

Salah satu pendiri WazirX, Nischal Shetty, mengakui adanya komplikasi ini, dan menyatakan bahwa meskipun angka saat ini adalah per hari Senin, berbagai upaya sedang dilakukan untuk menutup kesenjangan dalam pemulihan. Rencana restrukturisasi tersebut mencakup pendistribusian aset token yang tersisa kepada pengguna secara pro-rata dan menjajaki opsi untuk modal tambahan melalui calon investor white knight.

Dampak Peretasan dan Prospek Masa Depan

Peretasan pada bulan Juli, yang masih menjadi pencurian mata uang kripto terbesar di India, telah berdampak parah pada stabilitas keuangan WazirX. Meskipun perusahaan telah mengusulkan langkah-langkah untuk mengatasi kerugian tersebut, termasuk mensosialisasikan dampak "force majeure", skala pencurian tersebut menimbulkan tantangan yang signifikan.

Pelanggan disarankan untuk tetap mendapatkan informasi tentang proses yang sedang berlangsung dan bersiap menghadapi kemungkinan pengembalian sebagian aset mereka. Pakar hukum menyarankan agar pengguna mengelola ekspektasi mereka mengingat situasi yang menantang seputar upaya restrukturisasi WazirX. Selain itu, memahami perlindungan hukum dan opsi yang tersedia bagi mereka selama periode restrukturisasi ini dapat membantu pengguna membuat keputusan yang tepat tentang langkah selanjutnya.

Berikutnya

Pakar Hukum Meragukan Pemulihan Penuh Kripto bagi Pengguna WazirX