Menurut BlockBeats, pada tanggal 31 Agustus, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa otoritas Rusia telah memeriksa Telegram tetapi pendirinya, Pavel Durov, belum ditangkap di Rusia. Peskov mengklarifikasi dalam sebuah wawancara bahwa tidak seorang pun di negara itu yang telah menahan Durov. Ia mengakui bahwa meskipun teroris menggunakan jaringan Telegram, mereka juga menggunakan mobil. "Mengapa tidak menangkap CEO Renault atau Citroën?" kata Peskov.