• Indonesia sedang mempertimbangkan untuk memblokir Telegram karena kurangnya moderasi terhadap konten ilegal.

  • Telegram berisiko kehilangan 27 juta pengguna Indonesia.

  • Bigo Live menghadapi pengawasan serupa karena gagal menangani konten terlarang.

Larangan terhadap Telegram tengah dipertimbangkan secara serius oleh pemerintah Indonesia karena adanya kekhawatiran yang terus berlanjut tentang ketidakmampuan platform tersebut untuk menyaring konten ilegal. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas tuntutan Indonesia yang terus-menerus agar Telegram menangani masalah yang berkaitan dengan penyebaran konten ilegal, seperti pornografi daring dan perjudian. Langkah ini diambil setelah penangkapan pendiri Telegram, Pavel Durov.

Upaya Moderasi Telegram yang Tidak Memadai

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menyoroti kekhawatiran masyarakat terhadap upaya moderasi Telegram. Ia menegaskan bahwa Telegram belum berbuat banyak untuk menghentikan penyebaran konten terlarang di jaringannya.

Lebih jauh, Telegram belum memenuhi harapan pemerintah, meskipun perusahaan telah berjanji untuk meningkatkan moderasi kontennya. Akibatnya, Indonesia saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk melarang aplikasi pengiriman pesan tersebut sepenuhnya.

Potensi Larangan yang Akan Mempengaruhi Jutaan Pengguna

Perlu dicatat, lebih dari 27 juta unduhan aplikasi Telegram berasal dari Indonesia, menjadikannya pasar yang signifikan. Mengingat Indonesia merupakan basis pengguna terbesar ketiga di dunia, pelarangan Telegram akan berdampak besar pada basis penggunanya.

Terlebih lagi, jika Telegram tidak mampu mengatasi masalah moderasi ini, hal itu dapat berdampak negatif pada reputasinya di seluruh dunia dan berdampak serius bagi kehadirannya di Indonesia.

Bigo Live Juga Diperiksa

Selain Telegram, Pemerintah Indonesia juga mempertimbangkan untuk melarang Bigo Live, aplikasi live streaming yang dijalankan oleh Bigo Technologies, perusahaan yang berkantor pusat di Singapura. Seperti Telegram, Bigo Live juga dikecam karena diduga mengabaikan laporan konten ilegal di platform tersebut. Kedua platform tersebut telah diperingatkan bahwa mereka berisiko disingkirkan dari pasar Indonesia jika tidak melakukan apa pun.

Posisi Indonesia pada platform ini menekankan betapa pentingnya bagi bisnis media sosial yang menjalankan bisnis di sana untuk memoderasi konten secara efektif. Penyelesaian masalah ini dapat menjadi standar bagi negara lain yang menghadapi kesulitan serupa dengan media digital.

Postingan Indonesia Pertimbangkan Pemblokiran Telegram Terkait Kekhawatiran Konten Ilegal muncul pertama kali di Crypto News Land.