Dari perspektif makro, penurunan suku bunga merupakan topik hangat di pasar saat ini. Sederhananya, Amerika Serikat akan mengalami siklus penurunan suku bunga setiap 10 tahun, misalnya pada tahun 1989, 2000, 2007, dan 2019. Ada beberapa aturan di sini yang harus kita perhatikan:
Selama penurunan suku bunga, saham-saham AS pasti akan anjlok: penurunan pada tahun 1989 dan 2019 sama-sama sebesar 32%, sedangkan tahun 2000 dan 2007 secara langsung memicu krisis, dengan penurunan lebih dari 50%. Pendaratan lunak (soft landing) memang baik-baik saja, tetapi pendaratan keras (hard landing) akan menyebabkan pasar anjlok parah.
Saham-saham AS biasanya tidak mencapai puncaknya ketika suku bunga dipotong untuk pertama kalinya: saham-saham tersebut biasanya mencapai puncaknya pada saat penurunan suku bunga kedua dan ketiga, kecuali pada tahun 2000, ketika indeks saham sudah turun tajam sebelum penurunan suku bunga darurat dimulai.
Sejak tahun 2017, Bitcoin tidak pernah terhindar dari anjloknya Nasdaq: hampir setiap kali Bitcoin jatuh bersamaan dengan pasar saham AS. Namun, setelah penurunan suku bunga berakhir, biasanya indeks mengalami lonjakan.
Singkatnya, dalam putaran penurunan suku bunga ini, kita harus mewaspadai risiko jatuhnya Bitcoin akibat penurunan saham AS. Meskipun pasar kini menafsirkan penurunan suku bunga ini sebagai tindakan defensif dan bukan karena resesi, hukum sejarah tidak dapat diabaikan. Setelah penurunan suku bunga benar-benar dimulai, kita harus menganalisis semua aspek data dengan cermat dan mencoba membuat penilaian yang paling obyektif.