Telegram, aplikasi pengiriman pesan populer, sedang diselidiki di India atas dugaan perannya dalam memfasilitasi kejahatan seperti pemerasan dan perjudian ¹. Berita ini muncul setelah Pavel Durov, pendiri Telegram kelahiran Rusia, ditangkap di Prancis sebagai bagian dari penyelidikan hukum yang sedang berlangsung ¹.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa penangkapan Durov murni berdasarkan hukum, dan menepis segala motif politik di baliknya ¹. Macron menyatakan bahwa penyelidikan terhadap Durov sedang berlangsung, dan keputusan atas kasus ini akan dibuat oleh pengadilan.

Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran tentang akuntabilitas platform media sosial dalam mencegah aktivitas kriminal di platform mereka. Saat penyelidikan berlangsung, masih harus dilihat langkah apa yang akan diambil Telegram untuk mengatasi masalah ini dan memastikan pengalaman yang lebih aman bagi penggunanya.

Dalam perkembangan terkait, Presiden Macron baru-baru ini melakukan Kunjungan Kenegaraan ke India, di mana ia menjadi Tamu Kehormatan pada Hari Republik India ke-75.

#TelegramCEO #PavelDurov #technews