• CEO Telegram Pavel Durov dibebaskan dari tahanan dan dipindahkan ke pengadilan Paris untuk kemungkinan dakwaan atas kegagalan moderasi.

  • Pavel Durov sedang diperiksa di pengadilan di Paris setelah ditahan atas tuduhan keterlibatan Telegram dalam aktivitas terlarang.

  • Durov dibebaskan dari tahanan Prancis, dan pengadilan akan memutuskan tuduhan yang terkait dengan dugaan kegagalan Telegram dalam memoderasi konten kriminal.

Pavel Durov, pendiri dan CEO Telegram, baru-baru ini dibebaskan dari sel polisi di Prancis dan kini berada di wilayah negara itu di pengadilan Paris. Durov, yang ditangkap di bandara Le Bourget pada hari Sabtu, diinterogasi mengenai tidak adanya kebijakan moderasi Telegram. Seperti yang dikatakan jaksa penuntut Prancis, setelah ditahan dan diinterogasi selama empat hari, ia harus dibawa ke pengadilan untuk diinterogasi awal hari ini, yang dapat mengakibatkan dakwaan terhadapnya.

Penahanan dan Pemindahan ke Pengadilan

Durov, 39, ditangkap karena diyakini bahwa Telegram tidak menghentikan aktivitas ilegal dalam aplikasi tersebut, membantu penipu, pengedar narkoba, dan orang-orang yang berbagi konten pelecehan anak.

Pihak berwenang Prancis mempertanyakan fungsi platform tersebut dalam aktivitas tersebut karena tidak memiliki moderasi konten. Miliarder kelahiran Rusia itu ditahan di kantor antipenipuan di luar Paris hingga dipindahkan ke pengadilan pada hari Rabu.

https://twitter.com/WatcherGuru/status/1828798983571206444

Setelah dibebaskan dari kepolisian, Durov terlihat meninggalkan kantor antipenipuan dengan mobil polisi. Jaksa penuntut mengatakan bahwa Durov akan diinterogasi dan dapat didakwa berdasarkan keputusan pengadilan. Kasusnya hanyalah salah satu contoh dari diskusi terkini tentang peran raksasa teknologi dalam mengelola konten yang diunggah di platform tersebut.

Tantangan dan Tuduhan Hukum

Kini giliran pengadilan Prancis untuk memutuskan apakah Durov harus didakwa atas aktivitas Telegram atau tidak. Durov didakwa atas dua belas pelanggaran, termasuk tuduhan bahwa organisasi kriminal dan teroris telah menggunakan platform tersebut. Beberapa kritikus telah menunjukkan bahwa enkripsi aplikasi dan ketidakpedulian terhadap pihak berwenang telah memfasilitasi terjadinya kejahatan.

Waktu penangkapan Pavel Durov telah menimbulkan kontroversi. Sebagian orang memujinya karena memperjuangkan hak kebebasan berbicara rakyat, sementara sebagian lainnya menganggap ia mendorong hal-hal yang salah. Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang telah bertemu dengan Durov, menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak bermotif politik karena didasarkan pada sejumlah masalah hukum penting yang terkait dengan platform tersebut.

Penangkapan Durov: Sebuah Kekhawatiran bagi Masyarakat Luas

Penangkapan Durov telah menarik perhatian pengguna dari seluruh dunia, khususnya di Rusia dan Ukraina, di mana Telegram merupakan sarana komunikasi utama selama perang. Penangkapannya telah menimbulkan kekhawatiran di antara jutaan pengguna Telegram yang menggunakan aplikasi tersebut untuk komunikasi dan pertukaran informasi.

Pembebasan Durov dari tahanan dan kehadirannya di pengadilan merupakan tonggak penting dalam pemeriksaan Telegram yang sedang berlangsung. Hasil kasus ini dapat menentukan bagaimana platform pengiriman pesan akan melindungi privasi pengguna dan memenuhi persyaratan hukum di Prancis dan negara-negara lain tempat Durov beroperasi.

Postingan Pendiri Telegram Pavel Durov, keluar dari tahanan, hadapi pemeriksaan pengadilan di Paris muncul pertama kali di Crypto News Land.