Menurut Odaily, media milik pemerintah Rusia RT.com melaporkan di platform X bahwa kantor kejaksaan telah mengklarifikasi bahwa kasus yang melibatkan CEO Telegram Pavel Durov tidak terkait dengan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan untuk saudaranya, Nikolay Durov.

Kantor kejaksaan menegaskan bahwa proses hukum yang melibatkan Pavel Durov terpisah dan berbeda dari tindakan apa pun yang diambil terhadap saudaranya. Pernyataan ini bertujuan untuk menghilangkan kebingungan atau informasi yang salah mengenai hubungan antara kedua kasus tersebut.

Klarifikasi ini muncul di tengah meningkatnya minat publik dan spekulasi tentang tantangan hukum yang dihadapi oleh saudara-saudara Durov. Pavel Durov, yang dikenal karena perannya dalam mendirikan aplikasi perpesanan populer Telegram, telah diselidiki, tetapi rincian kasusnya masih dirahasiakan. Sementara itu, Nikolay Durov, yang juga merupakan salah satu pendiri Telegram, dilaporkan menghadapi masalah hukumnya sendiri.

Perkembangan ini menyoroti kompleksitas dan keterikatan hukum yang sedang berlangsung di sekitar tokoh-tokoh terkemuka di industri teknologi. Pernyataan kantor kejaksaan berusaha untuk memastikan bahwa masyarakat memahami sifat yang berbeda dari setiap kasus, sehingga mencegah potensi kesalahpahaman atau pencampuran dari dua masalah hukum yang terpisah.