• RBI merencanakan sistem plug-and-play untuk meningkatkan efisiensi pembayaran lintas batas secara global.

  • Interoperabilitas antara sistem lama dan CBDC merupakan kunci strategi pembayaran RBI.

  • Makalah konsultasi India tentang regulasi kripto diharapkan terbit antara September dan Oktober.

Bank Sentral India (RBI) mempelopori upaya untuk mengembangkan sistem plug-and-play untuk pembayaran lintas batas, yang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas di berbagai negara. Dengan pesatnya perkembangan sistem pembayaran cepat dan semakin banyaknya eksplorasi mata uang digital bank sentral (CBDC), potensi efisiensi yang lebih besar dalam transaksi lintas batas telah meluas. Selama konferensi baru-baru ini, Gubernur RBI Shaktikanta Das menekankan bahwa interoperabilitas harus menjadi fitur desain utama dalam sistem ini, karena dapat memaksimalkan perolehan efisiensi.

Pidato Pelantikan oleh Shri @DasShaktikanta Gubernur, Bank Sentral India pada Konferensi Global RBI@90 tentang “Infrastruktur Publik Digital dan Teknologi Baru”, 26 Agustus 2024, Bengaluruhttps://t.co/ESNQ3un1y5

— ReserveBankOfIndia (@RBI) 26 Agustus 2024

Mengatasi Tantangan Interoperabilitas

Mencapai interoperabilitas di antara sistem pembayaran negara-negara menghadirkan tantangan yang signifikan. Negara-negara mungkin cenderung merancang sistem yang disesuaikan dengan prioritas domestik mereka, yang berpotensi menghambat upaya harmonisasi. Untuk mengatasi masalah ini, Gubernur Das menyarankan pengembangan model plug-and-play yang akan mempertahankan kedaulatan masing-masing negara sekaligus memungkinkan replikasi lintas batas. Strategi ini merupakan upaya berkelanjutan India untuk menerapkan sistem yang menguntungkan komunitas global sekaligus menghormati kepentingan nasional.

Interoperabilitas Antara Sistem Lama dan CBDC

Khususnya, memastikan interoperabilitas antara sistem pembayaran tradisional dan infrastruktur CBDC merupakan komponen penting dari strategi India. Gubernur Das menekankan bahwa sistem lama tidak hanya harus dapat terhubung satu sama lain, tetapi sistem CBDC juga harus membangun konektivitas lintas batas.

Situs Binance Kembali Hadir di India, Mendapat Registrasi Penuh

Gubernur menekankan bahwa sistem lama di satu negara harus dapat dioperasikan bersama dengan infrastruktur CBDC negara lain. Namun, ia mengakui bahwa hal ini tidak akan berjalan tanpa tantangan. Kendala teknis mungkin muncul, tetapi dapat diatasi melalui standar internasional yang sama. Das juga menekankan perlunya struktur tata kelola yang solid untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dari sistem tersebut.

Kerangka Regulasi dalam Pembangunan

Dalam perkembangan sebelumnya, India tengah mempersiapkan diri untuk merilis sebuah dokumen konsultasi mengenai kerangka regulasi kripto, yang diharapkan akan terbit antara bulan September dan Oktober. Departemen Urusan Ekonomi (DEA) memimpin inisiatif ini, mengumpulkan masukan dari para pemangku kepentingan untuk membuat rencana regulasi yang komprehensif. Meskipun belum ada rencana segera untuk mengatur perdagangan kripto, India telah aktif berupaya mengatasi risiko yang terkait dengan aset kripto. Dokumen konsultasi ini diharapkan menjadi momen penting dalam pendekatan India yang terus berkembang terhadap regulasi kripto.

Postingan RBI India mengusulkan sistem plug-and-play untuk pembayaran lintas batas muncul pertama kali di CryptoTale.