Menurut Cointelegraph: Analisis terkini menunjukkan bahwa tokenisasi aset dunia nyata (RWA) mungkin tidak mencapai angka tinggi $30 triliun yang diperkirakan oleh beberapa prediksi Wall Street pada tahun 2030. Jamie Coutts, kepala analis kripto di Real Vision, berpendapat bahwa angka yang lebih realistis adalah sekitar $1,3 triliun, berdasarkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) saat ini sebesar 121%.

Grafik aset yang ditokenisasi (non-stablecoin). Sumber: Jamie Coutts

Tokenisasi, yang melibatkan penerbitan token keamanan berbasis blockchain yang mewakili aset tradisional seperti real estat, obligasi, dan saham, telah mendapatkan perhatian. Namun, Coutts yakin bahwa meskipun pertumbuhannya akan signifikan, estimasi $30 triliun oleh lembaga seperti Standard Chartered Bank dan Synpulse mungkin terlalu optimis.

Coutts mencatat bahwa bahkan pasar senilai $1,3 triliun akan berdampak besar pada ekosistem Web3, berpotensi mendorong pertumbuhan di sektor-sektor seperti token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT), platform sosial, dan permainan.

Mengenai peran Ethereum, Coutts menyatakan kekhawatirannya tentang "dilema Ethereum." Ia menyatakan bahwa meskipun Ethereum adalah platform terdepan untuk aset token, jaringan lapis-2 dapat memperoleh sebagian besar pendapatan, sehingga jaringan dasar Ethereum hanya memperoleh sebagian kecil dari nilainya.

Perkiraan konservatif Coutts lebih sesuai dengan laporan McKinsey & Company pada bulan Juni, yang memproyeksikan ukuran pasar aset tokenisasi sebesar $2 triliun pada tahun 2030. Meskipun "awalnya dingin," analis McKinsey melihat potensi, terutama di area seperti obligasi tokenisasi, di mana penerbitan baru sering diumumkan.

Saat perdebatan terus berlanjut, masa depan RWA tokenisasi tetap menjadi topik hangat, dengan beragam prediksi tentang seberapa besar pasar keuangan tradisional akan dibawa ke on-chain.