Warga Australia kehilangan $259 juta dalam penipuan investasi, 47% di antaranya melibatkan kripto, kata polisi.
Dua metode umum yang digunakan adalah penyembelihan babi dan teknologi deepfake.
Warga Australia kehilangan mata uang kripto senilai 180 juta dolar Australia ($122 juta) akibat penipuan investasi hanya dalam 12 bulan, Kepolisian Federal Australia (AFP) memperingatkan publik dalam sebuah pengumuman pada hari Rabu, seraya menambahkan "mendesak semua orang untuk lebih waspada terhadap maraknya dan canggihnya penipuan."
Data yang dikumpulkan oleh Pusat Keamanan Siber Australia (ACSC) menunjukkan bahwa warga Australia kehilangan A$382 juta ($259 juta) akibat penipuan investasi pada tahun keuangan 2023-24, yang 47% di antaranya melibatkan mata uang kripto.
Kepolisian Federal Australia (AFP) mengatakan para korban kini lebih mungkin berusia di bawah 50 tahun. Faktanya, 60% laporan penipuan yang masuk ke polisi berasal dari kelompok usia di bawah 50 tahun.
Awal bulan ini, Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) mengatakan pihaknya menutup 615 penipuan investasi mata uang kripto pada tahun pertama program untuk mengatasi situs web investasi palsu dan bahwa warga Australia kehilangan A$1,3 miliar ($870 juta) akibat penipuan investasi tahun lalu.
Asisten Komisaris AFP Richard Chin mengatakan data tersebut mengungkapkan bahwa terdapat kesalahpahaman jika dikatakan hanya orang lanjut usia yang menjadi korban penipuan.
“Penipu sering kali menggunakan taktik tekanan dan berbagai metodologi untuk memikat korban agar membuat keputusan investasi yang buruk, dengan dua metode umum yaitu penyembelihan babi dan penggunaan teknologi deepfake.”
Baca Selengkapnya: Regulator Sekuritas Australia Menangkap Lebih dari 600 Penipuan Investasi Kripto dalam Setahun