Kementerian Luar Negeri UEA telah mengumumkan bahwa mereka memantau dengan saksama situasi seputar Pavel Durov, pendiri Telegram dan warga negara UEA, setelah penahanannya di Prancis. Kementerian telah meminta agar pemerintah Prancis menyediakan layanan konsuler yang diperlukan bagi Durov untuk memastikan dukungan hukum yang cepat dan kemungkinan pembebasannya lebih awal.
UEA telah menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan kesejahteraan warga negaranya dan menawarkan dukungan komprehensif untuk melindungi kepentingan mereka. Penangkapan Durov telah memicu kekhawatiran internasional tentang kebebasan berbicara dan otoritarianisme, dengan para pemimpin industri teknologi, selebritas, dan tokoh politik menyuarakan penentangannya.
Dalam perkembangan terkini, Vyacheslav Volodin, Ketua Duma Negara Rusia, menuduh pemerintahan Biden mengatur penangkapan tersebut untuk mengendalikan Telegram melalui Prancis. Namun, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengklarifikasi bahwa penangkapan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan yudisial yang sedang berlangsung, bukan bermotif politik.
Pengadilan Judiciaire de Paris telah memperpanjang penahanan Durov hingga 96 jam, mengajukan 12 dakwaan terhadapnya, termasuk:
Tipuan
Perdagangan Narkoba
Perundungan dunia maya
Kejahatan terorganisasi
Mempromosikan terorisme
Nantikan kabar terbaru mengenai perkembangan cerita ini.
#DOGSONBINANCE #TelegramCEO #BlackRockETHOptions #BinanceSquareFamily #FREEDUROV