Informasi penting:

Telegram menerbitkan pernyataan resmi tentang penahanan Pavel Durov.

Tim Telegram membantah laporan bahwa Durov punya alasan untuk menghindari perjalanan ke Eropa.

Platform perpesanan Telegram telah merilis pernyataan resmi pertamanya mengenai penahanan CEO-nya, Pavel Durov.

Status Durov masih belum pasti, karena pihak berwenang Prancis sejauh ini dilaporkan menolak bekerja sama dengan kedutaan Rusia. Seperti diberitakan Cointelegraph sebelumnya, otoritas Paris diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan resmi pada Senin, 26 Agustus.

Pernyataan resmi Telegram dirilis pada 25 Agustus sekitar pukul 12 siang PST, melalui saluran Telegram News platform tersebut. Perusahaan telah menyatakan dukungan penuh kepada CEO-nya dan ingin situasi ini segera teratasi.

Berikut pesannya secara keseluruhan:

"Telegram mematuhi undang-undang UE, termasuk Undang-Undang Layanan Digital. Moderasinya mematuhi standar industri dan terus ditingkatkan. CEO Telegram Pavel Durov tidak menyembunyikan apa pun dan sering bepergian ke Eropa. Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform ini. Hampir satu miliar pengguna di seluruh dunia menggunakan Telegram sebagai sarana komunikasi dan sebagai sumber informasi penting. Kami menantikan penyelesaian cepat atas situasi ini bersama Anda semua.

Saat ini tidak jelas apa tuduhan Durov atau apakah dia telah ditangkap. Berbagai laporan mengindikasikan bahwa ia mungkin ditangkap atas tuduhan terkait dugaan kurangnya moderasi di platform Telegram, namun faktanya masih langka karena tidak adanya konfirmasi resmi dari pemerintah Prancis atau penjelasan lebih lanjut dari Telegram#Binance #DeFi #Telegram