Pemerintah India meluncurkan penyelidikan terhadap Telegram karena diduga memfasilitasi kejahatan

Pemerintah India saat ini sedang menyelidiki platform perpesanan populer Telegram atas kemungkinan keterlibatan dalam aktivitas ilegal seperti pemerasan dan perjudian. Menurut laporan Moneycontrol, penyelidikan dapat menyebabkan aplikasi tersebut dilarang, tergantung pada temuan penyelidikan.

(Harga mata uang TON tertipu oleh berita gembira di Ukraina! Telegram Teori konspirasi perang Ukraina-Rusia: jaringan intelijen Eropa Rusia mungkin runtuh)

(Mengapa pendiri Telegram dan pemimpin spiritual TON Pavel Durov ditangkap? Ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan, tapi kejahatan dan cryptocurrency)

Pusat Koordinasi Kejahatan Dunia Maya memimpin penyelidikan

Investigasi ini dipimpin oleh Pusat Koordinasi Kejahatan Dunia Maya (I4C) India, yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri (MHA) dan Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi (MeitY). Investigasi ini berfokus untuk menentukan apakah operasi Telegram di India melanggar hukum nasional, dan khususnya apakah platform tersebut tidak memadai dalam mencegah aktivitas kriminal.

Latar belakang penyelidikan: CEO Telegram ditangkap

Investigasi dilakukan tak lama setelah pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Paris pada 24 Agustus. Penangkapan ini terkait dengan kebijakan moderasi konten Telegram, yang menurut para kritikus gagal mengekang perilaku kriminal di platform tersebut secara efektif. Insiden ini memicu perhatian global, di mana maestro teknologi Elon Musk dan pengungkap fakta (whistleblower) Edward Snowden, antara lain, secara terbuka mengkritik penangkapan tersebut sebagai kemungkinan pelanggaran hukum.

(Presiden Prancis Macron: Penangkapan pendiri Telegram Pavel Durov sama sekali tidak bermotif politik, tetapi penyelidikan yudisial)

Akankah Telegram dilarang di India?

Pertanyaan kuncinya sekarang adalah apakah pemerintah India akan melarang Telegram lebih lanjut. Hasil akhir akan tergantung pada hasil penyelidikan. Meskipun ada kekhawatiran yang berkembang, perlu dicatat bahwa Telegram saat ini mematuhi peraturan teknologi informasi (TI) India, yang mengharuskan platform untuk menunjuk petugas penghubung, membentuk kepala petugas kepatuhan, dan menerbitkan laporan kepatuhan secara berkala. Namun, temuan ini akan mengungkap apakah pihak berwenang India menganggap langkah-langkah tersebut sudah cukup.

Artikel ini Pemerintah India menyelidiki dugaan aktivitas kriminal Telegram dan mungkin menghadapi larangan pertama kali muncul di Chain News ABMedia.