Pavel Durov, pendiri dan CEO #Telegram , ditangkap di Bandara Le Bourget di Prancis pada 24 Agustus 2024. Durov, yang bepergian dari Azerbaijan dengan jet pribadinya, ditahan sebagai bagian dari penyelidikan awal oleh otoritas Prancis. Penyelidikan difokuskan pada dugaan kegagalan Telegram untuk memoderasi konten secara memadai di platformnya, yang menurut para pejabat telah memungkinkan maraknya aktivitas kriminal. Penangkapan ini memiliki implikasi yang signifikan, terutama mengingat basis pengguna Telegram yang sangat besar, yaitu hampir satu miliar orang. Kurangnya moderasi konten telah menjadi masalah yang sudah berlangsung lama, dengan kekhawatiran bahwa platform tersebut digunakan untuk aktivitas ilegal. Menyusul berita penangkapan Durov, terjadi penurunan tajam dalam nilai mata uang kripto yang terkait dengan Telegram, seperti koin Ton, yang turun hingga 18%, dan koin Not, yang turun hingga 21%. Situasi ini terus berkembang, dan Durov diperkirakan akan segera diadili.
Karena insiden ini, harga Koin Not, Koin Tone, dan Dogs mungkin turun drastis saat ini. Jadi, setiap orang yang berinvestasi pada koin ini menanggung risikonya sendiri.