Kementerian Kehakiman Taiwan baru-baru ini mengatakan bahwa intelijen Tiongkok menggunakan mata uang kripto untuk memberikan hadiah kepada personel militer Taiwan yang terlibat dalam kasus spionase besar. Tiongkok adalah negara yang terkenal di dunia sebagai negara yang menentang #BitcoinĀ (BTC) danĀ altcoin.

Penegakan hukum Taiwan telah menyelesaikan "salah satu kasus spionase terbesar Tiongkok terhadap Taiwan" dan menahan delapan orang, termasuk personel militer aktif dan pensiunan, dengan tuduhan mengumpulkan rahasia negara untuk kepentingan Tiongkok daratan.

Menurut informasi terbaru, Mahkamah Agung Taiwan memutuskan semua tahanan dalam kasus spionase ini bersalah dan menjatuhkan hukuman penjara satu setengah hingga 13 tahun kepada mereka.

Biro Investigasi Departemen Kehakiman menuduh bahwa warga Taiwan yang direkrut untuk mengumpulkan informasi intelijen militer diberi hadiah mata uang kripto. Jaksa mengatakan pihak berwenang Tiongkok membayar mata-mata tersebut dengan total hadiah lebih dari NT$2 juta (senilai $63.000).

Pejabat penegak hukum Taiwan menekankan bahwa meskipun perdagangan mata uang kripto dilarang di Tiongkok daratan, badan intelijen terus menggunakan aset digital untuk melakukan operasi rahasia.