Binance, bursa mata uang kripto terbesar di dunia, bersiap untuk masa depan yang lebih maju di bawah kepemimpinan CEO barunya, Richard Teng, yang baru-baru ini menggantikan pendirinya Changpeng “CZ” Zhao.
Dalam wawancara baru-baru ini, Teng menekankan bahwa Binance berada dalam posisi keuangan yang kuat dan belum memiliki rencana segera untuk go public melalui Penawaran Umum Perdana (IPO). Sebaliknya, perusahaan tersebut berfokus pada investasi strategis dan ekspansi global.
Profitabilitas Konsisten dan Investasi Strategis
CEO Binance mengatakan bahwa, sejak didirikan, Binance telah menghasilkan laba sejak bulan kelima berdiri. Keberhasilan finansial ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada peningkatan operasinya dan melakukan investasi strategis. Salah satu inisiatif penting Binance untuk tahun 2024 adalah rencana perekrutan yang agresif.
Bursa tersebut menargetkan perekrutan 1.000 karyawan baru tahun ini saja, yang mencerminkan komitmennya untuk memperkuat tenaga kerjanya dan memperluas kemampuannya.
Belajar dari Masa Lalu: Fokus pada Kepatuhan
Binance telah menghadapi banyak tantangan regulasi selama beberapa tahun terakhir, yang menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan. Sebagai tanggapan, Binance telah meningkatkan pengeluarannya secara signifikan untuk kepatuhan regulasi.
Pada tahun 2022, bursa tersebut mengalokasikan $158 juta untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan global. Pada tahun 2024, angka ini telah meningkat menjadi $261 juta, yang menggarisbawahi komitmen Binance untuk beroperasi dalam kerangka hukum negara yang dilayaninya.
Peningkatan fokus pada kepatuhan ini merupakan bagian penting dari strategi Binance untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas dalam industri mata uang kripto yang berkembang pesat.
Visi Jangka Panjang dan Transparansi
Di bawah kepemimpinan CEO Teng, Binance tidak berencana untuk melakukan IPO dalam waktu dekat. Sebaliknya, perusahaan tersebut mengejar visi jangka panjang dengan perspektif 50 hingga 100 tahun. Bagian penting dari visi ini adalah meningkatkan transparansi dalam layanannya, yang dipandang Binance sebagai hal penting untuk mempertahankan posisi kepemimpinannya dalam industri ini. Pendekatan ini mencerminkan pergeseran dari keuntungan jangka pendek ke pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas jangka panjang.
Ekspansi Global dan Kantor Pusat Potensial
Sebagai bagian dari strategi ekspansi globalnya, Binance juga mempertimbangkan pendirian kantor pusat global, sebuah tonggak penting bagi perusahaan yang telah beroperasi tanpa basis tetap selama sebagian besar keberadaannya. CEO Teng mengungkapkan bahwa Dubai dan Abu Dhabi termasuk di antara lokasi yang sedang dievaluasi untuk kantor pusat global potensial ini. Pendirian basis permanen tidak hanya melambangkan pertumbuhan Binance tetapi juga komitmennya untuk menjadi entitas yang lebih terstruktur dan transparan dalam lanskap keuangan global.
Baca juga: India Bergerak Menuju Regulasi Mata Uang Kripto, Mencari Masukan Publik