Pemerintah Nigeria terus maju dengan rencana untuk mengintegrasikan mata uang kripto ke dalam kerangka perpajakannya.

Dinas Pendapatan Dalam Negeri Federal (FIRS) mempelopori upaya untuk menyusun undang-undang pajak baru yang bertujuan untuk mengatur dan mengenakan pajak pada sektor mata uang kripto yang berkembang pesat. Meskipun Nigeria memiliki peran penting dalam pasar mata uang kripto global, sejauh ini negara tersebut hanya memperoleh pendapatan pajak yang sangat sedikit dari aktivitas terkait kripto. Untuk mengatasi hal ini, FIRS tengah mencari dukungan legislatif dari Majelis Nasional Nigeria.

Kurangnya Manfaat Pajak dari Aktivitas Cryptocurrency

Laporan terkini menunjukkan bahwa rancangan undang-undang regulasi pajak baru yang menargetkan aktivitas mata uang kripto saat ini sedang dikembangkan. Ketua FIRS Zacch Adedeji menyampaikan inisiatif ini kepada komite gabungan Majelis Nasional Nigeria sebagai bagian dari reformasi yang lebih luas yang bertujuan untuk memodernisasi sistem pajak negara tersebut.

Adedeji menekankan perlunya Nigeria memperbarui undang-undang pajaknya agar lebih mencerminkan lanskap ekonomi saat ini, yang semakin mencakup transaksi mata uang kripto untuk perdagangan dan pembayaran lintas batas. Meskipun Nigeria memiliki kehadiran yang signifikan di pasar mata uang kripto Afrika dan global, negara tersebut belum memperoleh manfaat pajak yang substansial dari aktivitas ini.

Untuk menggarisbawahi masalah ini, Gubernur Bank Sentral Nigeria, Olayemi Cardoso, sebelumnya menyoroti bahwa Binance, bursa mata uang kripto terkemuka, memfasilitasi transaksi senilai $26 miliar dari Nigeria. Namun, beberapa pejabat berpendapat bahwa bursa tersebut tidak memungut pajak atas nama pemerintah Nigeria, yang menyebabkan kerugian pendapatan yang signifikan bagi negara tersebut.

Dalam pidatonya kepada komite, Adedeji mengakui kekhawatiran ini dan menguraikan rencana untuk merombak sistem perpajakan demi efisiensi yang lebih besar.

"Kita tidak dapat mengabaikan ekosistem mata uang kripto; itu adalah bagian penting dari lingkungan ekonomi saat ini. Namun, di Nigeria, saat ini tidak ada undang-undang yang mengatur aktivitas mata uang kripto," kata Adedeji. Ia meyakinkan komite bahwa FIRS tetap berkomitmen untuk mencapai target pendapatannya sebesar $12,2 miliar (19,4 triliun naira) sambil mempertimbangkan perubahan yang diperlukan pada undang-undang pajak.

Sementara itu, Ketua Komite Keuangan Senat Sani Musa memuji Adedeji atas kolaborasinya dengan para anggota parlemen dan mendukung gagasan tentang badan pemungut pajak yang terpadu. Ketua Komite Keuangan DPR Kalejaiye Paul juga menyatakan dukungannya terhadap upaya FIRS.

#Nigeria's #BinanceLaunchpoolDOGS