• WazirX dan Liminal Custody berselisih mengenai tanggung jawab atas peretasan senilai Rs 2000 crore, yang menimbulkan masalah keamanan serius.

  • Liminal mempertanyakan keamanan WazirX, menekankan bahwa mereka memegang 5 dari 6 kunci dalam peretasan senilai Rs 2000 crore.

  • WazirX membatalkan rencana mitigasi kerugian 55/45 yang kontroversial setelah mendapat reaksi keras dari investor, yang memperdalam masalah kepercayaan.

Serangan siber yang menelan biaya Rs 2000 crore pada 18 Juli telah menyebabkan pertikaian yang menegangkan antara WazirX dan Liminal Custody, mantan mitra keamanan. WazirX, bursa bitcoin teratas di India, menyalahkan Liminal Custody atas kejadian tersebut. Namun Liminal membalas, mempertanyakan keamanan dan struktur operasional bursa tersebut.

Permainan Menyalahkan: WazirX vs. Hak Asuh Liminal

WazirX mengklaim bahwa audit forensik pihak ketiga tidak menemukan pelanggaran di pihak mereka, yang menunjukkan bahwa kesalahan terletak pada Liminal. Namun, Liminal menolak klaim ini, dengan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi tentang ruang lingkup dan metodologi audit.

Mereka juga mengemukakan kekhawatiran tentang infrastruktur jaringan dan kontrol penyimpanan WazirX. Lebih jauh, Liminal menekankan bahwa WazirX memegang lima dari enam kunci yang terlibat dalam peretasan, sehingga mengalihkan pengawasan kembali ke bursa.

Dalam pembelaannya, Liminal menegaskan bahwa audit internal mereka tidak menemukan pelanggaran dalam antarmuka pengguna (UI) atau sistem front-end mereka. Mereka juga menyatakan bahwa mereka telah melibatkan beberapa auditor independen untuk melakukan analisis forensik menyeluruh, dengan laporan diharapkan keluar dalam minggu ini.

Selain itu, mereka mengundang WazirX untuk melibatkan Mandiant dalam audit, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap transparansi. Akibatnya, Liminal tetap yakin bahwa sistemnya tidak terganggu selama serangan siber.

Dampak Buruk Bagi Investor dan Upaya Mitigasi

Dampak dari peretasan tersebut telah membuat ribuan investor merasa cemas. WazirX awalnya mengusulkan “pendekatan 55/45” yang kontroversial untuk mengurangi kerugian, dengan mengizinkan pengguna untuk memperdagangkan 55% dari portofolio mereka sambil mengunci 45% sisanya sebagai USDT.

Namun, penolakan memaksa ide ini ditinggalkan. Alih-alih menangani dampak serangan itu sendiri, WazirX telah bergabung dengan Tim Tanggap Darurat Komputer India (CERT) dan Unit Intelijen Keuangan India (FIU).

Setelah kejadian tersebut, WazirX memutuskan komunikasi dengan Liminal Custody. Selain itu, bursa memulihkan saldo dengan membatalkan semua perdagangan antara 18 Juli dan 21 Juli, karena mereka gagal memblokir transaksi yang tidak sah selama periode tersebut.

Postingan WazirX vs. Liminal Custody: Bentrokan Epik Akibat Serangan Siber Senilai Rs 2000 Crore muncul pertama kali di Crypto News Land.