• OpenAI mengintensifkan tindakan kerasnya terhadap akun-akun terkait Iran yang menyebarkan misinformasi pemilu AS menggunakan ChatGPT.

  • Investigasi OpenAI mengungkap operasi pengaruh Iran yang digerakkan oleh AI, yang menargetkan audiens progresif dan konservatif.

  • Tindakan keras ini menyoroti komitmen OpenAI untuk memerangi campur tangan asing dalam pemilu AS melalui teknologi AI.

OpenAI telah mengintensifkan tindakan kerasnya terhadap akun-akun yang terkait dengan Iran yang mengeksploitasi platformnya untuk menyebarkan informasi yang salah tentang pemilihan Presiden AS. Lonjakan aktivitas ini baru-baru ini telah menarik perhatian yang signifikan, terutama setelah kampanye pemilihan Donald Trump melaporkan pelanggaran keamanan yang terkait dengan peretas Iran. Perusahaan AI tersebut telah mengidentifikasi dan memblokir sejumlah akun yang terkait dengan operasi pengaruh Iran, yang dijuluki "Storm-2035."

https://twitter.com/itsandrewgao/status/1824570091629056512 Misinformasi yang Ditargetkan di Berbagai Topik

Akun-akun tersebut menggunakan teknologi AI generatif OpenAI, khususnya ChatGPT, untuk membuat dan menyebarkan informasi palsu tentang berbagai topik, dengan fokus utama pada pemilu AS. Operasi ini melibatkan pembuatan artikel berformat panjang dan komentar media sosial singkat, yang dibagikan di berbagai platform. Topiknya berkisar dari pemilu AS hingga konflik Gaza, partisipasi Israel dalam Olimpiade, dan lain-lain.

Selain itu, OpenAI mengklasifikasikan operasi tersebut sebagai ancaman tingkat rendah berdasarkan Skala Breakout Brookings, dengan mencatat bahwa postingan tersebut hanya mendapat sedikit perhatian. Meskipun dampaknya terbatas, perusahaan tersebut menyadari pentingnya memantau dan mencegah operasi pengaruh asing tersebut, dengan menekankan perlunya kewaspadaan yang lebih tinggi.

Komitmen OpenAI yang Lebih Luas terhadap Etika AI

Yang penting, investigasi perusahaan AI tersebut mengungkap bahwa operasi tersebut menargetkan audiens progresif dan konservatif. Akun-akun tersebut menyamar sebagai media berita dan pengguna media sosial yang sah, terkadang meniru komentar pengguna asli agar tampak autentik. Taktik ini menggarisbawahi sifat canggih operasi tersebut, meskipun keberhasilannya terbatas.

Selain itu, waktu pengumuman OpenAI juga penting, karena pengumuman ini dilakukan tidak lama setelah tim kampanye Trump melaporkan adanya pelanggaran keamanan yang dikaitkan dengan peretas Iran. Tindakan perusahaan ini menyoroti komitmennya yang lebih luas terhadap transparansi dan penggunaan AI yang etis, khususnya dalam menjaga proses politik dari campur tangan asing.

Ben Nimmo, kepala penyelidik OpenAI untuk intelijen dan investigasi, menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya perusahaan mendeteksi operasi yang secara khusus menargetkan pemilu AS.

Ia menekankan pentingnya tetap waspada tetapi tetap tenang, karena operasi tersebut memiliki jangkauan yang sangat terbatas. Selain itu, laporan tersebut berkontribusi pada semakin banyaknya bukti tentang upaya Iran yang berpusat pada teknologi untuk memengaruhi pemilu AS.

Postingan OpenAI Memerangi Akun Terkait Iran yang Menggunakan AI untuk Misinformasi Pemilu AS muncul pertama kali di Crypto News Land.