Menurut PANews, Pengadilan Rakyat Menengah Changsha di Provinsi Hunan telah memutuskan kasus sumber daya lingkungan yang melibatkan penambangan mata uang kripto. Kasus ini berpusat pada sengketa kontrak antara penggugat, Luo, dan tergugat, sebuah perusahaan yang berbasis di Hunan, mengenai pembelian peralatan server dan sistem perangkat lunak untuk penambangan mata uang kripto.

Pada bulan Mei 2021, Luo dan perusahaan tergugat menandatangani tiga kontrak yang menetapkan bahwa perusahaan akan menyediakan lima server dengan total harga 1,65 juta yuan. Perusahaan menjamin bahwa laba penambangan tidak akan turun di bawah level rata-rata di seluruh jaringan dan berjanji untuk menanggung kerugian apa pun karena masalah teknis. Luo membayar jumlah yang disepakati secara mencicil kepada pemilik perusahaan yang sebenarnya, Fan. Akan tetapi, perusahaan gagal mengirimkan server dan sistem perangkat lunak serta tidak memberikan hasil investasi yang dijanjikan. Akibatnya, Luo mengajukan gugatan untuk mengakhiri kontrak dan menuntut ganti rugi.

Pengadilan Distrik Tianxin di Changsha memutuskan bahwa kontrak tersebut tidak sah karena melanggar ketertiban umum dan adat istiadat yang baik. Pengadilan mencatat bahwa perusahaan tergugat telah mengeluarkan biaya sebesar 60.000 yuan untuk menyewa lemari dari perusahaan pihak ketiga. Mengingat kedua belah pihak bersalah atas kontrak yang tidak sah tersebut, pengadilan memutuskan bahwa kerugian ini harus ditanggung secara merata, dengan masing-masing pihak menanggung 30.000 yuan. Pengadilan memerintahkan perusahaan tergugat untuk mengembalikan 1,62 juta yuan kepada Luo dan meminta Fan bertanggung jawab bersama atas pengembalian tersebut. Klaim Luo lainnya ditolak.