International Business Machines Corporation (IBM) mengharapkan peluang pertumbuhan yang signifikan di Malaysia. Negara ini telah menyaksikan lonjakan investasi pusat data baru-baru ini oleh berbagai investor teknologi.
General Manager ASEAN penyedia layanan kecerdasan buatan dan cloud hybrid yang berkantor pusat di New York, Catherine Lian, mengatakan pada sebuah konferensi di Singapura bahwa perusahaan memprioritaskan penguatan jaringan kolaborasi privatnya. Perusahaan mengatakan bahwa upaya ini bertujuan untuk mengimplementasikan inisiatif guna memajukan infrastruktur digital negara tersebut, menurut laporan Bernama.
Malaysia mengadopsi AI di semua industri
Lian mengatakan menarik untuk melihat bagaimana pemerintah Malaysia fokus pada peningkatan infrastruktur bisnis negara tersebut. Ia berbicara kepada publikasi tersebut di sela-sela konferensi IBM Think 2024. Ia berkata,
“Jika kita melihat prospek Malaysia, penerapan AI sudah dimulai di semua industri.”
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Malaysia cukup signifikan, dan negara tersebut memiliki stabilitas politik yang dibutuhkan untuk kelancaran operasional bisnis. IBM sangat antusias melihat peluang apa saja yang mungkin muncul di tahun-tahun mendatang, kata Lian.
Konferensi dua hari ini, yang berakhir pada tanggal 15 Agustus, akan mengkaji kemungkinan bagaimana kecerdasan buatan akan memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi ASEAN.
Lian mengatakan IBM menganggap peningkatan jumlah pusat data sebagai bukti "pertumbuhan eksplosif" di sektor teknologi Malaysia, yang cukup memotivasi perusahaan. "Ini benar-benar menunjukkan bahwa rantai nilai pertumbuhan ekonomi terlihat jelas," tambah Lian.
Raksasa teknologi lainnya juga berinvestasi besar di kawasan ini
Lian menekankan kontribusi pemerintah Malaysia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi asing langsung. Ia juga mencatat bahwa IBM akan menyelaraskan penawaran teknologinya dengan rencana nasional Malaysia.
Menurut manajer IBM ASEAN, perusahaan memiliki banyak peluang investasi di negara tersebut dengan berbagai portofolio teknologi.
Dia menekankan, perusahaan sangat gembira terlibat dalam proses adopsi AI generatif di pusat-pusat data di seluruh Malaysia dan mendorong teknologi maju.
Menurut Lian, penting bagi perusahaan teknologi seperti IBM untuk terus mengembangkan layanan AI berbasis cloud hybrid guna memfasilitasi pelanggan dan pengguna mereka di Malaysia serta menjadi bagian dari transisi digital ini.
Awan hibrida memadukan awan privat dengan awan publik dan infrastruktur lokal guna membentuk kerangka kerja TI yang kohesif, adaptif, dan hemat biaya.
Menteri Pengembangan Digital dan Informasi Singapura, Josephine Teo, juga berbicara di konferensi IBM Think 2024. Dalam sambutan pembukaannya, ia mengatakan bahwa bulan lalu, pemerintah memulai konsultasi publik untuk pedoman dan Panduan Pendamping untuk Sistem AI yang Aman.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa AI dalam ekosistem Singapura aman untuk digunakan secara massal. Menteri tersebut mengatakan AS adalah salah satu sekutu terdekat mereka dalam bidang AI, dan kedua negara telah mencapai banyak hal bersama.
Sebelumnya, pada bulan Mei, Google juga berjanji untuk berinvestasi sebesar $2 miliar di Malaysia dalam infrastruktur pusat data dan cloud. CEO Microsoft, Apple, dan Nvidia juga mengunjungi berbagai negara di Asia Tenggara untuk mengumumkan investasi terkait AI di kawasan tersebut.
Amazon juga menjanjikan investasi besar sebesar $9 miliar di wilayah tersebut pada bulan Mei, dan penting untuk diingat bahwa perusahaan tersebut memilih Singapura untuk membuat pengumuman publik.