Dengan penurunan tajam dalam volume perdagangan riilnya, XRP saat ini menghadapi masalah serius. Berbeda dengan volume yang lebih tinggi yang diamati di awal bulan, data terbaru menunjukkan bahwa volume perdagangan XRP telah menurun tajam menjadi sekitar $254 juta.
Lebih dari sekadar angka, penurunan volume ini menunjukkan kemungkinan masalah dengan likuiditas XRP dan kondisi pasar secara keseluruhan. Likuiditas yang berkurang sering kali mengikuti penurunan volume perdagangan. Untuk aset apa pun, likuiditas sangat penting karena memfasilitasi perdagangan yang lebih lancar dan stabilitas harga — terutama di pasar mata uang kripto yang tidak menentu. Pasar mungkin mengalami spread yang lebih lebar dan lebih sulit dalam mengeksekusi perdagangan besar tanpa memengaruhi harga jika volume XRP menurun.
Grafik XRP/USDT oleh TradingView
Hal ini dapat memperburuk masalah dengan membuat investor institusional maupun individu tidak tertarik. Indikator teknis dan pergerakan harga XRP juga sangat terpengaruh oleh penurunan volume perdagangan. Golden cross — indikator penting yang sering dipantau oleh para pedagang — terjadi ketika moving average eksponensial (EMA) 50 hari melintasi di atas EMA 200 hari.
Biasanya diartikan sebagai sinyal bullish, persilangan ini menunjukkan kemungkinan momentum kenaikan. Namun, kemungkinan terbentuknya golden cross dalam waktu dekat tampaknya kecil mengingat penurunan volume perdagangan saat ini. Ketidakjelasan ini tercermin dalam diagram teknis XRP. EMA 50 saat ini sedang berjuang melawan EMA 100 dan EMA 200 untuk mendapatkan momentum kenaikan, karena XRP saat ini diperdagangkan pada sekitar $0,56.
Karena volume perdagangan yang tidak mencukupi, pola bullish ini mungkin tidak terbentuk, yang membuat XRP rentan terhadap kerugian tambahan. Selain gagal membuat golden cross, XRP mungkin mengalami tekanan penurunan lebih lanjut jika volume tidak meningkat, yang akan menyulitkan aset tersebut untuk memulihkan kerugian sebelumnya.