Mantan anggota dewan Bank of Japan (BOJ) Makoto Sakurai menyarankan agar BOJ menahan diri untuk tidak menerapkan kenaikan suku bunga lagi pada tahun 2024. Seamus Mac Gorain, kepala suku bunga global JP Morgan, setuju dengan pandangan ini. Namun, laporan lain menunjukkan bahwa 22 dari 34 ekonom mengantisipasi kenaikan suku bunga tambahan akhir tahun ini.

Menanggapi prediksi ini, komentator kripto berpendapat bahwa Bitcoin dan mata uang kripto lainnya pada umumnya tidak terpengaruh oleh keputusan kebijakan moneter, tidak seperti pasar ekuitas. Namun, teori “portfolio balance channel” menyiratkan bahwa perubahan kebijakan moneter masih dapat memengaruhi pasar mata uang kripto.

Prospek Suku Bunga Jepang dan Reaksi Pasar

Beberapa analis dan komentator percaya bahwa Jepang tidak mungkin menaikkan suku bunga pada tahun 2024, karena langkah tersebut dapat menyebabkan keruntuhan pasar. Mantan anggota dewan BOJ Makoto Sakurai baru-baru ini menyatakan, "Mereka tidak akan dapat menaikkan suku bunga lagi, setidaknya untuk sisa tahun ini. Masih belum jelas apakah mereka dapat menaikkan suku bunga sekali pun pada bulan Maret mendatang."

Mempertahankan suku bunga mendekati nol dianggap sebagai hal yang konvensional untuk menangani inflasi secara efektif. BOJ bertujuan untuk menjaga inflasi di sekitar 2%. Para ekonom berpendapat bahwa biaya pinjaman yang sedikit lebih tinggi dapat bermanfaat. Sakurai setuju bahwa kenaikan suku bunga sebesar 0,25% diperlukan untuk menormalkan kebijakan moneter tetapi menyarankan BOJ untuk "menunggu dan melihat sebentar" sebelum membuat keputusan lebih lanjut. Sementara itu, pasar mengkritik waktu potensi kenaikan suku bunga.

Sakurai juga menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Jepang sendiri tidak sepenuhnya memperhitungkan volatilitas pasar ekuitas baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa faktor eksternal, terutama dari AS, memainkan peran yang signifikan. Laporan sebelumnya menyoroti bahwa data penggajian AS yang mengecewakan, pendapatan yang lebih rendah dari yang diharapkan dari perusahaan teknologi besar, dan kekhawatiran resesi berkontribusi terhadap ketidakstabilan pasar.

Seamus Mac Gorain, kepala suku bunga global di JPMorgan Asset Management, mencatat bahwa meskipun BOJ dapat mempertimbangkan pemotongan suku bunga, tindakan tersebut akan bergantung pada kebijakan Federal Reserve dan situasi ekonomi AS. Jika AS memasuki resesi, kenaikan suku bunga BOJ mungkin tertunda hingga 2025.

Sentimen pasar masih beragam, dengan sekitar 22 dari 34 ekonom yang disurvei mengantisipasi kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun 2024. Namun, para pedagang kurang yakin, dan kemungkinan kenaikan suku bunga telah menurun.

Peran Bitcoin di Tengah Gejolak Pasar Global

Menyusul gejolak pasar minggu lalu, para pendukung kripto semakin memisahkan Bitcoin dari pasar ekuitas, mempromosikannya sebagai "jalan keluar" dari aksi jual yang didorong oleh bank sentral. Luke Martin, seorang komentator kripto terkemuka, menyoroti situasi tersebut dengan sebuah tweet, mencatat reaksi pasar yang ekstrem terhadap kenaikan suku bunga minimal Jepang. Meskipun suku bunga Jepang sedikit meningkat, saham mengalami salah satu aksi jual terbesar dalam beberapa dekade, menggarisbawahi ketergantungan sistem keuangan global pada stimulus bank sentral. Martin menekankan bahwa Bitcoin ($BTC) mewakili kemungkinan pelarian dari ketergantungan ini.

Grafik harga Bitcoin 1 hari | Sumber: TradingView

Peneliti investasi Jim Bianco merujuk pada teori "portfolio balance channel" dalam sebuah posting baru-baru ini, yang menyatakan bahwa gangguan di pasar keuangan dapat berdampak luas. Teori ini menyiratkan bahwa pergeseran dalam strategi investasi, seperti memindahkan dana antara saham, obligasi, dan aset lainnya, dapat memengaruhi berbagai sektor pasar. Meskipun teori tersebut tidak secara eksplisit membahas Bitcoin dan pasar kripto yang lebih luas, dampak limpahannya terlihat jelas.

Teori ini berpendapat bahwa sama seperti investasi tradisional seperti saham dan obligasi yang dipengaruhi oleh perubahan alokasi portofolio, mata uang kripto juga dapat terpengaruh. Akibatnya, fluktuasi harga dan pemulihan Bitcoin baru-baru ini tampaknya dipengaruhi oleh pergerakan pasar yang lebih luas, yang menyoroti keterkaitan pasar keuangan.

⚠Penafian

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi bagi para pembaca. Selalu lakukan riset independen dan gunakan dana diskresioner sebelum berinvestasi. Semua aktivitas pembelian, penjualan, dan investasi aset kripto menjadi tanggung jawab pembaca.

#BankOfJapan #CryptoNewss