Kampanye presiden Donald Trump tahun 2024 dilaporkan telah disusupi oleh serangan siber, dengan kecurigaan mengarah kepada peretas Iran.

1: Serangan tersebut disorot dalam laporan Microsoft, yang menggambarkan upaya spear-phishing yang menargetkan anggota kampanye tingkat tinggi, meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan nama kampanye Trump. Akan tetapi, juru bicara kampanye Steven Cheung kemudian mengonfirmasi pelanggaran tersebut, dengan mencatat bahwa akses tidak sah diperoleh ke komunikasi internal yang sensitif.

2: Laporan telah muncul bahwa dokumen internal dari kampanye, termasuk berkas tentang calon wakil presiden potensial seperti JD Vance dan Senator Marco Rubio, telah bocor. Kebocoran ini pertama kali diisyaratkan oleh tip anonim kepada POLITICO, yang mulai muncul pada akhir Juli. Sumber-sumber dalam kampanye telah memverifikasi keaslian dokumen-dokumen ini, yang menambah kekhawatiran atas dampak pelanggaran tersebut.

3: Insiden ini menggemakan pemilihan umum 2016, di mana campur tangan asing, khususnya oleh Rusia, memainkan peran penting. Pelanggaran terkini, yang diduga melibatkan agen Iran, dapat sangat memengaruhi diskusi publik dan politik menjelang pemilihan umum 2024. Situasi ini juga mencerminkan masalah yang lebih luas tentang campur tangan asing dalam politik AS, suatu masalah yang terus diawasi ketat oleh komunitas intelijen.

Pengungkapan pelanggaran tersebut juga berdampak pada pasar keuangan dan mata uang kripto, karena spekulasi berkembang tentang bagaimana pemilihan umum mendatang dapat mengubah peraturan, khususnya di sektor aset digital. Lingkungan geopolitik menambah lapisan kompleksitas lainnya, dengan peristiwa terkini seperti serangan pesawat nirawak oleh Hizbullah yang didukung Iran terhadap Israel telah menyebabkan fluktuasi di pasar global.