Menurut Odaily, Telegram telah mencapai profitabilitas pertamanya dalam tiga tahun, meskipun pendirinya, Pavel Durov, ditangkap. Durov juga mengumumkan bahwa perusahaan telah melunasi sebagian besar utangnya sebesar $2 miliar. Menyusul berita ini, Elon Musk memuji pencapaian tersebut di platform media sosial X. Sebelumnya, Durov telah mengindikasikan rencana Telegram untuk go public pada awal 2026, tetapi insiden penangkapan tersebut dapat mengubah rencana ini. Telegram menolak berkomentar tentang masalah ini, dengan menyatakan bahwa perusahaan tersebut tetap sepenuhnya dimiliki oleh Pavel Durov, yang tidak memiliki niat atau kebutuhan untuk menjual ekuitas apa pun. Beberapa investor tetap berhati-hati, tetapi Telegram telah meyakinkan bahwa mereka akan membayar investor tepat waktu. Selain itu, kepemilikan mata uang kripto perusahaan telah meningkat, sebagian karena sikap yang menguntungkan pemerintahan Trump AS yang akan datang terhadap mata uang kripto.