Menurut PANews, munculnya kecerdasan buatan (AI) tengah membentuk kembali lanskap internet, menantang model ekonomi tradisional di mana beberapa perusahaan, terutama Google, mendorong permintaan sementara kreator menyediakan konten. Kini, perangkat AI menghasilkan dan meringkas konten, mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengunjungi situs web penyedia konten, sehingga mengganggu keseimbangan ini. Selain itu, deepfake dan bot yang digerakkan AI mengikis kepercayaan di dunia daring, karena perusahaan teknologi besar dengan data dan sumber daya komputasi yang besar terus berinvestasi dalam AI, yang semakin menutup internet.

Kemajuan teknologi tidak dapat dihindari, dan meskipun regulasi pemerintah dapat membantu, hal itu sering kali memperlambat inovasi. Sebaliknya, memberdayakan individu untuk mengendalikan kehidupan digital mereka sangatlah penting. Teknologi blockchain menawarkan solusi dengan menegakkan kepemilikan dan menciptakan jaringan terdesentralisasi yang memverifikasi transaksi, memastikan aturan dan catatan tetap tidak berubah tanpa konsensus. Kontrak pintar mengotomatiskan dan menegakkan kepemilikan, menyediakan sistem transparansi, keamanan, dan kepercayaan, yang memungkinkan pengguna mengendalikan penuh kehidupan digital mereka. Bagi kreator, ini berarti mereka dapat mendikte bagaimana orang lain, termasuk sistem AI, menggunakan karya mereka.

Blockchain juga menegakkan kepemilikan identitas, yang memungkinkan individu untuk membawa identitas mereka secara daring tanpa bergantung pada pihak ketiga. Teknologi ini dapat membedakan pengguna asli dari bot dan penipu, yang membuka jalan bagi 'bukti kemanusiaan' di internet pada tahun 2025. Blockchain akan membuat rekaman konten digital asli yang anti-rusak, yang bertindak sebagai benteng terhadap pemalsuan mendalam. Sidik jari digital yang unik dapat disediakan dan disimpan untuk video, foto, atau rekaman, dengan perubahan apa pun yang mudah dideteksi. Blockchain juga dapat menyimpan metadata dan bukti verifikasi dari sumber tepercaya, yang selanjutnya memastikan keaslian konten.

Pada tahun 2025, blockchain akan membantu mewujudkan cita-cita awal internet, dengan membina jaringan yang lebih kreatif, terbuka, dan beragam. Saat ini, pengguna bergantung pada beberapa raksasa internet yang banyak berinvestasi dalam AI, yang mengadvokasi regulasi untuk memblokir pesaing yang lebih kecil. Situs web dan aplikasi yang sebelumnya terbuka telah memperkenalkan paywall, API terbatas, menghapus arsip, mengedit konten masa lalu tanpa izin, dan menambahkan iklan yang mengganggu. Alternatif blockchain akan menawarkan lebih banyak pilihan, inovasi sumber terbuka, dan opsi yang dikendalikan komunitas, yang memperjuangkan internet terbuka. Mata uang kripto akan mulai mengalihkan kekuasaan dari perusahaan teknologi besar kembali ke pengguna.