Menurut Odaily, Kepala Teknologi Ripple, David Schwartz, telah memperingatkan bahwa stablecoin baru perusahaan tersebut, RippleUSD (RLUSD), yang dipatok dengan dolar AS, mungkin akan menghadapi 'kekurangan pasokan' saat diluncurkan. Meskipun stablecoin tersebut dirancang untuk mempertahankan patokan 1:1 dengan dolar, Schwartz mengantisipasi volatilitas yang signifikan segera setelah peluncurannya. Ia menyarankan investor agar tidak menyerah pada 'FOMO' (takut ketinggalan).
Schwartz menyoroti bahwa beberapa tawaran pra-peluncuran untuk RLUSD yang belum diterbitkan telah menaikkan nilainya secara artifisial. Sebuah posting di platform X mengindikasikan bahwa 1 RLUSD dinilai sekitar 511 XRP, setara dengan $1.244 pada harga saat ini, dalam dompet Ripple bernama Xaman. Schwartz mengatakan bahwa seseorang tampaknya bersedia membayar $1.200 per RLUSD untuk sebagian kecil, yang menunjukkan keinginan untuk menjadi yang pertama memperoleh RLUSD saat memasuki pasar. Ia meyakinkan bahwa setelah pasokan stabil, harga akan kembali ke sekitar $1. Jika tidak, itu akan menunjukkan masalah yang signifikan. Schwartz menekankan bahwa membeli stablecoin karena FOMO bukanlah jalan menuju kekayaan.
Sebelumnya, CEO Ripple Brad Garlinghouse mengumumkan di platform X bahwa stablecoin RLUSD telah menerima persetujuan dari Departemen Layanan Keuangan New York (NYDFS). Ia juga menyebutkan bahwa daftar bursa dan mitra akan segera tersedia.