REXBOX
Terakhir diperbarui 22 September 2023
Pertukaran Mt.Gox kembali menunda rencana pembayarannya selama satu tahun dengan alasan beberapa alasan hukum.
Mt.Gox adalah pertukaran Bitcoin populer yang berbasis di Jepang. Pada awal tahun 2014, bursa ini memproses hampir 70% transaksi Bitcoin global. Pada tahun yang sama, orang-orang mengetahui bahwa mereka telah menghadapi beberapa insiden peretasan pada tahun 2011 dan kemudian para eksekutif Mt.Gox mencoba mengubah riwayat transaksi Bitcoin pelanggan untuk menghindari proses kompensasi apa pun. Investigasi selanjutnya menemukan bahwa tidak hanya eksekutif Mt.gox yang memanipulasi data transaksi tetapi juga terlibat dalam transaksi uang ilegal dengan bantuan platformnya. Pada tanggal 28 Februari 2014, pertukaran bitcoin ini mengajukan kebangkrutan di Tokyo. Juga pada tanggal 9 Maret 2014, bursa mengajukan perlindungan kebangkrutan di AS, untuk menghindari tindakan hukum.
Setelah proses kebangkrutan jangka panjang, bursa berencana membayar kembali dana pelanggan pada tanggal 31 Oktober 2023.
Sehari yang lalu, pengawas rehabilitasi Mt.Gox, Nobuaki Kobayashi, mengonfirmasi bahwa dia tidak akan bisa mencairkan pembayaran tepat waktu, jadi dia akan memperpanjangnya selama satu tahun.
Ini bukan kali pertama dilakukan penjadwalan ulang rencana pelunasannya, sebelumnya mereka beberapa kali menunda rencana tersebut.
Sebelum rencana yang ditunda ini, hanya sedikit orang yang memperkirakan bahwa berita pembayaran Mt.Gox akan menjadi katalis besar yang menyebabkan penurunan harga perdagangan Bitcoin secara tiba-tiba, karena sejumlah besar orang akan mencoba menjual dana yang diterima.
Beberapa orang mengklaim bahwa Mt.Gox menunda rencana pembayaran karena sentimen pasar saat ini dan menunggu kenaikan sehingga dapat dengan mudah mendistribusikan dana pelanggan lama tanpa koreksi pasar yang besar.
Beberapa orang membandingkan pertukaran kripto FTX yang bangkrut dengan Mt.gox dan mengklaim bahwa diperlukan waktu satu dekade bagi mantan pelanggan FTX untuk mendapatkan kembali dana mereka, karena proses kebangkrutan FTX akan melalui konflik antara beberapa yurisdiksi.
