Menurut U.Today, musisi Sean Ono Lennon, putra bungsu legenda Beatles John Lennon, telah menjadi pendukung vokal mata uang kripto. Ia pertama kali menyebut Bitcoin pada tahun 2020, selama puncak pandemi, dan menyatakan bahwa mata uang kripto memberinya harapan. Pada tanggal 6 Agustus, Lennon mencuit tentang kehancuran pasar saham baru-baru ini, yang menyebabkan jatuhnya harga Bitcoin sebesar 24% dan penurunan signifikan di pasar saham. Ia meminta pemerintah AS untuk mengatasi masalah tersebut, dan menyatakan bahwa masyarakat berhak mendapatkan kepastian.

Pasar saham di AS mengalami penurunan tajam menyusul situasi serupa di Jepang, yang sebagian besar disebabkan oleh kenaikan suku bunga oleh Bank Jepang. Keruntuhan pasar ini berdampak berantai, yang menyebabkan penurunan besar-besaran pada Bitcoin dan memengaruhi pasar mata uang kripto yang lebih luas.

Awal minggu ini, Nassim Taleb, penulis konsep dan buku “Black Swan”, juga mengomentari keruntuhan pasar Jepang. Taleb mencatat bahwa Jepang telah mempertahankan suku bunga mendekati nol selama 33 tahun, dilengkapi dengan langkah-langkah pelonggaran kuantitatif. Ia menyatakan bahwa strategi semacam itu harus dibayar dengan harga yang pada akhirnya harus dibayar. Taleb menambahkan bahwa Jepang sering dikutip oleh para pendukung pelonggaran kuantitatif sebagai contoh keberhasilan strategi tersebut.