Perangkap banteng adalah sinyal palsu yang menunjukkan kenaikan harga pasar atau aset, sehingga membuat pedagang percaya bahwa tren turun telah berbalik dan tren naik telah dimulai. Hal ini "menjebak" investor bullish dengan meyakinkan mereka untuk membeli aset tersebut, namun harganya segera turun lagi, sehingga mengakibatkan potensi kerugian. Inilah yang biasanya terjadi:
1. **Tren Turun**: Pasar atau aset berada dalam tren turun, dengan harga yang terus turun.
2. **Rebound**: Harga mulai naik, menciptakan ilusi bahwa tren turun telah berakhir dan tren naik baru dimulai.
3. **Breakout**: Harga menembus level resistensi utama atau indikator teknis, menarik lebih banyak pembeli yang yakin tren kenaikan telah terkonfirmasi.
4. **Pembalikan**: Sesaat setelah breakout, harga berbalik dan turun kembali, melanjutkan tren turun aslinya. Hal ini menjebak investor bullish yang membeli selama false breakout, sehingga menyebabkan potensi kerugian. Perangkap banteng bisa sangat menipu karena mengeksploitasi optimisme alami para pedagang yang mencari peluang di pasar yang sedang bearish. Untuk menghindari jebakan bullish, trader sering kali menggunakan alat analisis teknis tambahan, seperti indikator volume, untuk mengonfirmasi kekuatan penembusan sebelum melakukan perdagangan.
Penafian: Berisi opini pihak ketiga. Bukan nasihat keuangan. Dapat berisi konten bersponsor.Baca S&K.