Robinhood akan merilis laporan pendapatan Q2, dengan implikasi signifikan terhadap harga sahamnya. Dikenal karena perannya dalam tren saham meme tahun 2021, Robinhood kembali menjadi sorotan karena lonjakan perdagangan saham meme dan mata uang kripto. Pengembalian dana pedagang berpengaruh Keith Gill telah menyebabkan peningkatan volume perdagangan ekuitas sebesar 82% pada bulan April dan 76% pada bulan Mei. Selain itu, persetujuan ETF bitcoin telah mendorong peningkatan volume perdagangan kripto sebesar 238% pada bulan Mei. Analis optimis tentang keuntungan jangka pendek Robinhood.

Robinhood juga berkembang menjadi penyedia layanan keuangan yang komprehensif, dengan pertumbuhan simpanan, saldo margin, dan perdagangan opsi. Analis Citigroup menyoroti peningkatan mendasar ini, menjadikan laporan Q2 penting bagi investor.

Namun, para ahli memperingatkan tentang keberlanjutan aktivitas perdagangan baru-baru ini. Michael Ashley Schulman dari Running Point Capital Advisors mencatat bahwa peristiwa seperti pengembalian dana Gill dan persetujuan ETF kripto mungkin berumur pendek. Jadi, meskipun laporan Q2 mungkin menunjukkan hasil yang kuat, umur panjang tren ini tidak pasti.

Saham Robinhood telah mengalami pergerakan signifikan menjelang laporan Q2, saat ini naik 4,4% dengan keunggulan 33,2% tahun ini. Data historis menunjukkan perubahan signifikan pasca laba, dan pedagang opsi mengharapkan pergerakan besar kali ini juga. Reaksi pasar terhadap laporan Q2 dapat menyebabkan perubahan substansial dalam harga saham Robinhood.

Saat Robinhood bersiap untuk merilis laba Q2-nya, fokusnya adalah pada bagaimana perusahaan memanfaatkan hiruk pikuk perdagangan baru-baru ini. Pendapatan rekor yang diharapkan dapat meningkatkan harga saham, tetapi keberlanjutan tetap menjadi pertanyaan utama. Investor dan analis akan mencermati laporan tersebut untuk mengukur pertumbuhan masa depan Robinhood dan dampaknya terhadap harga saham, yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam beberapa bulan mendatang.