VIX, atau Indeks Volatilitas, adalah metrik keuangan penting yang dikembangkan oleh Chicago Board Options Exchange (CBOE) yang mengukur ekspektasi pasar terhadap volatilitas jangka pendek, khususnya selama 30 hari ke depan, berdasarkan harga opsi indeks S&P 500. Sering disebut sebagai “Fear Index” atau “Fear Gauge,” VIX sangat penting dalam memahami sentimen investor dan stabilitas pasar.

VIX mengukur antisipasi volatilitas pasar dengan menganalisis harga opsi jual dan beli pada indeks S&P 500. Opsi-opsi ini mewakili pertaruhan apakah indeks akan naik atau turun, dan harganya mencerminkan tingkat ketidakpastian atau risiko yang dirasakan oleh investor. Pada dasarnya, VIX menangkap ekspektasi kolektif pasar mengenai betapa fluktuatifnya S&P 500 dalam jangka pendek.

Indeks dihitung menggunakan rumus kompleks yang menggabungkan harga beberapa opsi S&P 500 dengan harga kesepakatan dan jangka waktu yang bervariasi. Nilai yang dihasilkan dinyatakan dalam persentase, mewakili perkiraan perubahan tahunan dalam indeks S&P 500 selama 30 hari ke depan. Misalnya, nilai VIX sebesar 20 menunjukkan antisipasi volatilitas tahunan sebesar 20%, yang menyiratkan volatilitas bulanan sekitar 5,77%.

VIX sering disebut sebagai “Fear Index” atau “Fear Gauge” karena meningkat pada saat pasar berada dalam tekanan atau ketidakpastian. Ketika investor takut akan potensi penurunan pasar karena ketidakstabilan ekonomi, ketegangan geopolitik, atau peristiwa keuangan yang tidak terduga, mereka cenderung membeli lebih banyak opsi sebagai bentuk perlindungan atau spekulasi, sehingga menaikkan harga opsi dan, akibatnya, VIX. Sebaliknya, ketika pasar stabil dan kepercayaan investor tinggi, harga opsi cenderung lebih rendah sehingga menyebabkan nilai VIX lebih rendah.

Inilah mengapa VIX sangat penting bagi investor dan trader:

  1. Indikator Sentimen Pasar. VIX memberikan gambaran sentimen pasar secara real-time. Meningkatnya VIX menunjukkan meningkatnya ketakutan dan ketidakpastian, yang menunjukkan bahwa investor mengantisipasi volatilitas pasar yang lebih besar. Informasi ini sangat berharga bagi para pedagang dan investor karena membantu mereka mengukur suasana pasar secara keseluruhan dan menyesuaikan strategi mereka.

  2. Manajemen risiko. Investor menggunakan VIX untuk mengelola risiko dalam portofolionya. Misalnya, selama periode VIX tinggi, yang menunjukkan volatilitas tinggi, investor mungkin mengurangi eksposur mereka terhadap ekuitas atau meningkatkan penggunaan strategi lindung nilai seperti membeli opsi jual atau berinvestasi pada produk yang terkait dengan volatilitas. Sebaliknya, VIX yang rendah mungkin mendorong investor untuk mengambil lebih banyak risiko, karena hal ini menunjukkan lingkungan pasar yang stabil.

  3. Lindung Nilai dan Spekulasi. VIX juga merupakan alat yang populer untuk lindung nilai dan spekulasi. Instrumen keuangan seperti VIX futures dan opsi memungkinkan investor melakukan lindung nilai terhadap potensi penurunan pasar atau berspekulasi mengenai volatilitas di masa depan. Dengan mengambil posisi pada instrumen ini, investor dapat memperoleh keuntungan dari peningkatan volatilitas pasar atau melindungi portofolionya dari kerugian yang signifikan selama masa-masa sulit.

  4. Indikator Ekonomi. Selain pasar keuangan, VIX juga berfungsi sebagai indikator ekonomi. Nilai VIX yang tinggi dapat menandakan kekhawatiran ekonomi yang lebih luas, seperti resesi atau krisis keuangan yang akan terjadi. Para pengambil kebijakan dan ekonom memantau VIX untuk memahami kesehatan sistem keuangan dan membuat keputusan yang tepat mengenai kebijakan moneter dan fiskal.

Trader dengan cermat mengamati VIX untuk mencari sinyal tentang pergerakan pasar di masa depan. Lonjakan VIX yang tiba-tiba mungkin mengindikasikan bahwa koreksi pasar akan segera terjadi, sehingga mendorong para pedagang untuk mengambil posisi defensif. Di sisi lain, penurunan VIX dapat menunjukkan bahwa pasar mulai tenang, sehingga mendorong pedagang untuk mengambil lebih banyak risiko.

Selain itu, VIX sering digunakan bersama dengan indikator teknis dan fundamental lainnya untuk mengembangkan strategi perdagangan yang komprehensif. Misalnya, pedagang mungkin mencari perbedaan antara indeks VIX dan S&P 500. Jika S&P 500 naik sementara VIX juga naik, hal ini bisa menandakan bahwa reli pasar tidak berkelanjutan, dan pembalikan mungkin sudah dekat.

VIX melonjak minggu ini setelah periode tenang yang lama, memicu kekhawatiran mengenai durasi aksi jual pasar saham musim panas. Menyusul kenaikan pada hari Kamis, VIX melonjak secara signifikan pada hari Jumat, didorong oleh laporan pasar tenaga kerja yang mengecewakan yang menunjukkan bahwa perekonomian AS mungkin berada di ambang resesi. Bahkan, melonjak lebih dari 25% mencapai level tertinggi sejak Maret 2023.

Sumber: TradingView

Gambar Unggulan melalui Unsplash