Dalam video yang dirilis pada tanggal 2 Agustus, David Lin dari “The David Lin Report” menjamu Clem Chambers, CEO Online Blockchain, untuk membahas penurunan pasar saat ini dan potensi implikasinya.

Reaksi Pasar terhadap Laporan Pekerjaan

Tingkat pengangguran telah meningkat hingga 4,3%, menyebabkan reaksi pasar yang signifikan:

  • NASDAQ: Turun 2,43%

  • VIX (Indeks Volatilitas): Melonjak lebih dari 94% dalam periode satu bulan terakhir

  • Emas: Turun sedikit pada hari Jumat, namun masih mendekati titik tertinggi sepanjang masa

  • Bitcoin: Turun 9% dalam periode tujuh hari terakhir

Chambers mengaitkan pergerakan pasar ini dengan interaksi arus uang dan kebijakan bank sentral, khususnya yang berfokus pada tindakan Bank of Japan.

Yen/USD vs. Saham

Chambers menjelaskan konsep carry trade, di mana investor meminjam uang dengan suku bunga rendah (secara historis berasal dari Jepang) dan berinvestasi pada aset dengan imbal hasil lebih tinggi seperti saham AS. Namun, ketika Jepang menaikkan suku bunganya, investor terpaksa menarik uang mereka kembali, sehingga menimbulkan efek riak di pasar global. Dia mengklaim bahwa penarikan dana ini merupakan faktor penting dalam kemerosotan yang terjadi saat ini.

Ini adalah grafik paling penting di dunia saat ini. Ini adalah grafik Yen Jepang vs USD. Mengapa ini begitu penting?1. Selama 30 tahun Jepang memiliki bunga 0% pada mata uangnya. 2. Hasilnya, selama 30 tahun investor meminjam YEN tanpa biaya dan menginvestasikannya secara global. Mereka… pic.twitter.com/1IpofcvroZ

— Ran Neuner (@cryptomanran) 2 Agustus 2024

Akankah Keruntuhan Pasar Berlanjut?

Chambers membahas kemungkinan penurunan pasar yang berkepanjangan namun cenderung menuju koreksi dibandingkan kehancuran total. Dia menekankan peran Federal Reserve dalam mengelola jumlah uang beredar dan mencatat bahwa tindakan baru-baru ini menunjukkan bahwa The Fed sedang mencoba menstabilkan perekonomian.

VIX dan Sentimen Pasar

VIX, yang sering disebut “indeks ketakutan,” telah melonjak, menunjukkan tingginya tingkat ketidakpastian. Chambers berargumentasi bahwa hal ini lebih disebabkan oleh ketidakpastian pasar dibandingkan ketakutan, yang mencerminkan sifat kondisi perekonomian saat ini yang tidak dapat diprediksi.

Sumber: Google Finance Russell 2000 dan Rotasi Pasar

Chambers mencatat bahwa indeks Russell 2000, yang mewakili saham-saham berkapitalisasi kecil, pada awalnya memperoleh keuntungan ketika uang beredar dari saham-saham teknologi berkapitalisasi besar, namun sejak itu mengembalikan keuntungan tersebut. Dia mengaitkan rotasi ini dengan upaya investor untuk menemukan posisi yang lebih aman atau menguntungkan di tengah volatilitas saat ini.

Sumber: Google Finance Cara Memainkan 'Ketidakpastian'

Chambers menyarankan investor untuk memahami posisi dan strategi mereka secara menyeluruh. Ia percaya bahwa mereka yang memiliki alasan yang jelas dalam berinvestasi akan memiliki posisi yang lebih baik dalam menghadapi badai yang ada saat ini. Dia memperingatkan agar tidak terjadi penjualan panik (panic sell) dan menyarankan bahwa perusahaan dengan strategi jangka panjang yang solid kemungkinan besar akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

Pemotongan Suku Bunga vs. Saham

Bank of England baru-baru ini memangkas suku bunga, namun FTSE 100 terus menurun. Chambers menjelaskan bahwa pasar sering kali memperhitungkan ekspektasi masa depan, dan penurunan suku bunga mungkin menandakan masalah ekonomi yang lebih besar di masa depan, sehingga menyebabkan reaksi negatif pasar.

Bitcoin

Bitcoin juga terpengaruh oleh tren ekonomi yang lebih luas ini. Meskipun ada beberapa berita positif, seperti potensi cadangan strategis di AS, harga Bitcoin tetap berfluktuasi. Chambers memandang Bitcoin sebagai aset jangka panjang yang memiliki potensi, meskipun membutuhkan kesabaran dan kemauan yang kuat untuk menghadapi volatilitas.

Gambar Unggulan melalui Pixabay