Pada tanggal 27 Juli, Michelle Makori dari Kitco News mewawancarai George Gammon, pakar makroekonomi dan pembawa acara The Rebel Capitalist Show. Dalam diskusi mendetail ini, Gammon menggali berbagai aspek lanskap perekonomian saat ini, dengan menekankan bahwa indikator perekonomian paling kuat di dunia ini menandakan resesi yang akan segera terjadi. Ia menyatakan keprihatinannya bahwa krisis perbankan yang sedang berlangsung masih jauh dari selesai dan berbagi wawasan mengenai data makroekonomi, tindakan Federal Reserve, dan strategi investasinya.

Tinjauan Ekonomi dan Indikator Resesi George Gammon menyoroti bahwa krisis perbankan yang dimulai pada tahun 2023 masih berlangsung. Dia mencatat bahwa bank tidak memberikan pinjaman karena keseimbangan risiko-imbalan tidak masuk akal mengingat lingkungan ekonomi saat ini. Menurut Gammon, keengganan memberikan pinjaman ini menunjukkan bahwa bank memperkirakan adanya tantangan ekonomi yang besar di masa depan. Dia menekankan bahwa kita berada di “babak tengah” krisis ini, dan menunjukkan bahwa akan ada lebih banyak gejolak yang akan terjadi. Pertanyaan Makori yang mendalam membantu memperjelas bahwa kurva imbal hasil, yang merupakan indikator ekonomi penting, telah terbalik selama lebih dari dua tahun. Pembalikan ini secara tradisional menandakan resesi yang akan datang, dan Gammon percaya bahwa proses pembalikan yang terjadi saat ini menandai awal dari masalah ekonomi.

Sistem Perbankan dan Kerugian yang Belum Direalisasi Makori memandu pembicaraan mengenai seluk-beluk sistem perbankan. Gammon menjelaskan bahwa keterhubungan antar bank secara global memperburuk krisis ini. Ia mencontohkan kerugian yang belum direalisasi di bank-bank AS, yang meningkat menjadi $517 miliar pada akhir kuartal pertama tahun 2024. Sebagai gambaran, ia menunjukkan bahwa selama Krisis Keuangan Global (GFC) tahun 2008, kerugian yang belum direalisasi berjumlah sekitar $75 miliar. Gammon menekankan bahwa kerugian ini, khususnya pada obligasi pemerintah dan sekuritas berbasis hipotek, adalah signifikan dan menunjukkan ketidakstabilan keuangan yang mengakar. Dia memuji Makori karena menyoroti poin-poin data penting ini, yang menggarisbawahi betapa parahnya lanskap perbankan saat ini.

Federal Reserve dan Suku Bunga Membahas peran Federal Reserve, Gammon menunjukkan bahwa The Fed sering kali bersifat reaktif dibandingkan proaktif. Ia menjelaskan, secara historis, The Fed tidak pernah berhasil melakukan soft landing selama siklus resesi. Pertanyaan Makori mengungkapkan bahwa siklus kenaikan suku bunga The Fed saat ini, ditambah dengan inflasi yang tinggi, memberikan tekanan tambahan pada perekonomian. Gammon mengantisipasi bahwa The Fed pada akhirnya akan terpaksa menurunkan suku bunga secara agresif, yang mungkin menandakan penurunan ekonomi yang parah dan bukannya soft landing.

Strategi Investasi dan Wawasan Portofolio Pertanyaan menyelidik Makori mengarahkan Gammon untuk mendiskusikan strategi investasi pribadinya. Dia menyampaikan bahwa portofolionya lebih condong pada emas, yang dia pandang sebagai asuransi dan bukan aset spekulatif. Gammon menggunakan bunga dari T-bills satu tahun untuk membeli opsi call jangka panjang dan out-of-the-money di NASDAQ, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari potensi penurunan atau kehancuran pasar. Dia menekankan pentingnya menjaga likuiditas untuk membeli aset dengan harga murah selama penurunan pasar, sebuah strategi yang dieksplorasi dengan tepat oleh Makori melalui pertanyaannya.

Bitcoin dan Investasi Alternatif Diskusi ini juga mencakup Bitcoin, dengan Gammon menganjurkan untuk memasukkannya ke dalam portofolio investasi karena portabilitasnya dan kurangnya risiko pihak lawan. Dia berpendapat bahwa nilai sebenarnya dari Bitcoin terletak pada kemampuannya untuk menggerakkan daya beli melintasi batas negara dengan lancar, sebuah poin yang disoroti oleh Makori sebagai hal yang semakin relevan dalam iklim geopolitik yang bergejolak saat ini.

Prediksi Ekonomi dan Lanskap Politik Makori mengarahkan pembicaraan ke arah prediksi ekonomi masa depan. Gammon memperkirakan resesi yang signifikan pada pertengahan tahun 2025, sejalan dengan perkiraan probabilitas The Fed di New York. Ia menyebutkan potensi katalis ketidakstabilan ekonomi, termasuk ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik dalam negeri. Pertanyaan Makori mengenai pemilu AS yang akan datang mengungkapkan keyakinan Gammon bahwa Trump kemungkinan besar akan menang, mengingat citranya yang tangguh di mata publik.

Gambar Unggulan melalui Pixabay