Alternatif baru ini melibatkan representasi aset fisik, seperti seni, atau komoditas, sebagai token pada blockchain atau DLT.
Berikut penjelasan sederhananya:
I- Identifikasi Aset: Langkah pertama adalah mengidentifikasi aset dunia nyata spesifik yang ingin Anda tokenisasi, seperti sebuah karya seni. 🖼️
II- Kerangka Hukum: Pastikan kerangka hukum di yurisdiksi Anda mengizinkan tokenisasi aset. Kepatuhan terhadap peraturan sangatlah penting. 📑
AKU AKU AKU-#Blockchain Platform: Pilih platform blockchain yang sesuai (misalnya,#ETH ) tempat Anda akan membuat token. Pertimbangkan faktor-faktor seperti keamanan, biaya, dan skalabilitas. 🤔
IV- Kontrak Cerdas: Kembangkan kontrak pintar yang menentukan aturan dan ketentuan token. Hal ini dapat mencakup hak kepemilikan, pembagian keuntungan, atau hak suara. 💻
V- Token: Buat token di blockchain, masing-masing mewakili sebagian kepemilikan atau hak dalam aset dunia nyata. Token ini dapat bersifat sepadan (identik) atau tidak dapat dipertukarkan (unik). ✍🏻
VI- Verifikasi: Menerapkan langkah-langkah keamanan untuk melindungi token dan memastikan bahwa token tersebut sesuai dengan aset dunia nyata. Hal ini sering kali melibatkan audit dan verifikasi pihak ketiga. ✅
VII- Kepatuhan Terhadap Peraturan: Memastikan kepatuhan terhadap peraturan keuangan dan persyaratan KYC/AML (Kenali Pelanggan Anda/Anti Pencucian Uang). 🔍
VIII- Pasar: Jika Anda berencana untuk memperdagangkan token ini, buatlah pasar atau daftarkan di bursa resmi yang ada. 📊
IX- Transfer dan Perdagangan: Pengguna dapat membeli, menjual, dan memperdagangkannya #tokens di blockchain, memungkinkan kepemilikan fraksional dan transfer yang mudah. 🧩
X- Manajemen Aset: Terus mengelola aset dunia nyata seperti biasa, tetapi sekarang perubahan kepemilikan dan transaksi lainnya dicatat di blockchain. ⛓️
Berkonsultasi dengan pakar hukum dan blockchain “NYATA” adalah wajib! 📌
“Akhir pekan…” 🎶
Joaquim Matinero Tor
Pengacara perbankan-keuangan & Blockchain
Sumber: Territorioblockchain.com