Silvergate Bank telah berhasil menyelesaikan pembayaran dana kepada seluruh nasabah dan resmi menghentikan operasinya pada Juli 2024.

Federal Reserve baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mengambil tindakan penegakan hukum apa pun terhadap Silvergate Bank dan perusahaan induknya, Silvergate Capital Corporation. Keputusan tersebut diambil setelah bank menyelesaikan pengembalian dana nasabah, menutup operasional, dan menghentikan seluruh aktivitas perbankan.

Meskipun Federal Reserve tampaknya telah mengakhiri kasus Silvergate, bayangan regulasi belum sepenuhnya hilang. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) masih aktif mengajukan tuntutan hukum terhadap Silvergate, menuduhnya terlibat dalam penipuan FTX.

Dari guncangan pasar hingga keruntuhan perusahaan

Kisah kejatuhan Silvergate dimulai pada Maret 2023, menyusul runtuhnya FTX, yang mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh pasar mata uang kripto. Silvergate, yang pernah dipuji sebagai tulang punggung industri perbankan mata uang kripto, kini menghadapi banyak kesulitan. Pada bulan Februari 2023, sahamnya tiba-tiba menjadi saham paling pendek kedua di Wall Street, dengan hingga 72% sahamnya mengalami posisi pendek. Selanjutnya, penundaan rilis laporan 10-K tahunan Silvergate semakin meningkatkan kegelisahan investor, dan harga saham turun 31%.

Meskipun Federal Reserve telah mengawasi proses likuidasi Silvergate, hal ini tidak meredam ketidakpuasan semua pihak yang dirugikan dan mengupayakan kompensasi melalui jalur hukum. Pada saat yang sama, pengunduran diri CEO Alan Lane dan manajer puncak lainnya pada Agustus 2023 menambah ketidakpastian pada kesulitan Silvergate.

Saat ini, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) juga telah mengajukan gugatan terhadap Silvergate dan mengkritik keras perilakunya. SEC juga menuduh Silvergate gagal mematuhi kontrol anti pencucian uang, menipu investor, dan menyesatkan investor tentang dampak buruk dari keruntuhan FTX.

SEC menuduh Silvergate terkait erat dengan keruntuhan FTX

Menurut gugatan yang diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap Silvergate Bank, disebutkan bahwa bank tersebut gagal mengawasi transaksi secara efektif hingga US$1 triliun dan menutup mata terhadap dana mencurigakan yang berjumlah hampir US$9 miliar. transfer dari entitas terkait FTX. Bahkan menurut standar Wall Street, jumlah yang terlibat sangat besar.

Menghadapi tuduhan SEC, Silvergate memilih untuk mencapai kesepakatan penyelesaian $50 juta dengannya. CEO Alan Lane dan chief risk officer Kathleen Fraher juga membayar penyelesaian masing-masing sebesar $1 juta dan $250.000, tetapi mereka tidak membayarnya. Akui atau tolak tuduhan tersebut. Kasus ini tidak berakhir di situ.

Investigasi SEC lebih lanjut menunjuk pada petinggi Silvergate, khususnya Chief Financial Officer Antonio Martino, yang dituduh berpartisipasi dalam skema penipuan yang menyembunyikan masalah keuangan bank dari investor. Martino membantah tuduhan tersebut dan bersiap untuk membela diri di pengadilan.

Fokus perselisihan berpusat pada jaringan SEN Silvergate, sistem perdagangan 24/7 yang pernah dibanggakan bank tersebut dan melayani perusahaan mata uang kripto besar seperti Circle dan Gemini. Diduga setidaknya selama 15 bulan hingga November 2022, jaringan SEN telah beroperasi tanpa pemantauan yang memadai, sehingga memungkinkan berkembangnya aktivitas mencurigakan.

Meskipun Federal Reserve telah mengakhiri tindakan regulasinya terhadap Silvergate, tindakan SEC belum melonggarkan peninjauannya karena kesimpulan dari kasus tersebut. Insiden ini menggarisbawahi komitmen kuat regulator untuk menjaga integritas pasar keuangan dan melindungi hak-hak investor. #SEC #SilvergateBank #加密货币监管 #投资者欺诈

Kesimpulan:

Kisah Silvergate Bank adalah contoh klasik bagaimana ruang mata uang kripto bersinggungan dengan regulasi keuangan. Dari kejayaannya di masa lalu hingga permasalahannya saat ini, kasus Silvergate menyoroti kompleksitas dan tantangan regulasi di pasar mata uang kripto. Meskipun Federal Reserve telah menghentikan tindakan penegakan hukumnya terhadap Silvergate, proses litigasi SEC yang terus berlanjut mengingatkan kita bahwa pengawasan peraturan terhadap lembaga keuangan masih jauh dari selesai.

Kejadian ini tidak hanya menjadi pelajaran besar bagi Silvergate sendiri, namun juga menjadi peringatan bagi seluruh industri keuangan. Sikap tegas badan pengawas menunjukkan bahwa setiap upaya untuk beroperasi di wilayah abu-abu peraturan pada akhirnya akan menghadapi hukuman hukum yang berat. Ketika pasar mata uang kripto terus berkembang, memastikan transparansi, kepatuhan, dan perlindungan investor akan menjadi tugas yang dihadapi oleh regulator dan lembaga keuangan.