Menanggapi serangan siber yang signifikan, WazirX, salah satu bursa mata uang kripto terkemuka di India, telah mengumumkan peluncuran program bounty untuk membekukan dan memulihkan aset yang dicuri.
Dalam sebuah postingan di platform sosial X, WazirX menguraikan beberapa tindakan segera yang telah diambil bursa tersebut sebagai respons terhadap serangan siber. Pertukaran tersebut telah mengajukan pengaduan ke polisi dan melaporkan kejadian tersebut ke Unit Intelijen Keuangan (FIU) dan CERT-In.
Selain itu, salah satu pendiri WazirX, Nischal Shetty, membuat postingan terpisah yang menyatakan bahwa bursa tersebut menjangkau lebih dari 500 bursa untuk memblokir alamat yang teridentifikasi terkait dengan dana yang dicuri. Kerja sama dari bursa ini sangat penting karena aset yang dicuri berpindah melalui berbagai platform.
WazirX mencari bantuan ahli
Menurut Shetty, tim WazirX sedang mempersiapkan program bounty untuk memberi insentif kepada individu dan entitas agar membantu membekukan atau memulihkan aset yang dicuri. Program ini merupakan bagian dari strategi mereka untuk meningkatkan upaya mereka dalam melacak dana yang dicuri.
Tim juga sedang berdiskusi dengan beberapa kelompok ahli yang berspesialisasi dalam melacak transaksi mata uang kripto. Para ahli ini akan memberikan pemantauan dan dukungan berkelanjutan dalam proses pemulihan.
WazirX mengucapkan terima kasih atas dukungan ekosistem Web3 yang lebih luas. Pertukaran tersebut menekankan perlunya upaya kolektif untuk menyelesaikan masalah dan menjaga etos komunitas Web3.
Terkait: Binance akan kembali ke India setelah membayar denda $2 juta karena ketidakpatuhan: Laporkan
Shetty mencatat bahwa tim saat ini sedang menganalisis data untuk memahami tingkat kerusakan yang disebabkan oleh serangan tersebut. Analisis ini sangat penting untuk merumuskan rencana pemulihan yang efektif dan memastikan bahwa semua tindakan yang mungkin dilakukan telah diambil untuk mengatasi dampak terhadap dana nasabah.
Penegakan hukum dan kolaborasi forensik
Selain upaya internal mereka, WazirX juga berkolaborasi dengan ahli forensik dan lembaga penegak hukum untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan pelakunya diadili dan aset yang dicuri dapat diperoleh kembali semaksimal mungkin.
Pelanggaran WazirX mengakibatkan kerugian yang signifikan sekitar $235 juta, menjadikannya peretasan bursa terpusat terbesar kedua dalam beberapa waktu terakhir, hanya dilampaui oleh eksploitasi DMM pada tanggal 31 Mei, yang mengakibatkan kerugian mengejutkan sebesar $305 juta.
Penyelidik Kripto ZachXBT telah mengungkapkan dalam postingan Telegram di saluran 'Investigasi oleh ZachXBT' bahwa dompet tersangka penyerang utama masih menyimpan dana lebih dari $104 juta, yang belum dikeluarkan.
Majalah: Peretas WazirX bersiap 8 hari sebelum serangan, penipu memalsukan fiat untuk USDT: Asia Express