Menurut BlockBeats, pada tanggal 17 November, sebuah transaksi penting tercatat di blockchain Ethereum. Pada pukul 14:50:35 UTC+8, Whale Alert mendeteksi bahwa seorang pengguna membayar biaya gas yang cukup besar sebesar 51 ETH, setara dengan $160.054, untuk satu transaksi. Peristiwa ini menyoroti masalah yang sedang berlangsung dengan biaya transaksi yang tinggi di jaringan Ethereum, yang terus menjadi perhatian bagi pengguna yang terlibat dalam transaksi besar atau rumit. Biaya gas yang tinggi sering kali dikaitkan dengan kemacetan jaringan dan permintaan daya pemrosesan, yang dapat berfluktuasi secara signifikan berdasarkan aktivitas jaringan.
Jaringan Ethereum, yang dikenal karena kemampuan kontrak cerdas dan aplikasi terdesentralisasi, telah menghadapi kritik atas skalabilitas dan biaya transaksinya. Seiring dengan semakin populernya jaringan ini, permintaan transaksi telah menyebabkan peningkatan biaya, yang memengaruhi pengalaman dan aksesibilitas pengguna. Transaksi khusus ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh pengguna yang memerlukan pemrosesan transaksi tepat waktu, yang sering kali mengakibatkan perlunya membayar biaya yang lebih tinggi untuk memprioritaskan transaksi mereka dalam antrean pemrosesan jaringan.
Upaya untuk mengatasi masalah ini terus berlanjut, dengan pengembang Ethereum yang tengah mengerjakan solusi seperti Ethereum 2.0, yang bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas dan mengurangi biaya transaksi melalui peralihan ke mekanisme konsensus proof-of-stake. Namun, hingga solusi ini sepenuhnya diterapkan, pengguna mungkin akan terus mengalami biaya tinggi selama periode peningkatan aktivitas jaringan. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya pengembangan dan inovasi berkelanjutan dalam ruang blockchain untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan efisiensi jaringan.