Menurut CoinDesk: Harga Bitcoin telah merosot di bawah $68.000, didorong oleh meningkatnya volatilitas di pasar kripto menjelang pemilihan presiden AS. Beberapa hari yang lalu, BTC mendekati titik tertinggi sepanjang masa di $73.700, didukung oleh meningkatnya optimisme pasar atas kemenangan kandidat Republik pro-kripto Donald Trump. Platform taruhan Polymarket mencerminkan sentimen ini, dengan peluang Trump mencapai setinggi 67%, sementara lawannya, Wakil Presiden Kamala Harris, tertinggal di angka 33%. Sejak saat itu, sentimen telah bergeser, dengan peluang Trump turun menjadi 56% dan peluang Harris naik di atas 47%.
Pasar Mata Uang Kripto Berkorelasi dengan Peluang Taruhan Pemilu AS
Ketika peluang Trump untuk menang dalam pemilihan umum menurun, Bitcoin dan mata uang kripto utama lainnya mulai menunjukkan respons langsung. BTC sempat turun ke level terendah $67.600, meskipun kemudian kembali naik ke sekitar $68.300. Pasar mata uang kripto secara keseluruhan mengalami penurunan serupa, dengan Indeks CoinDesk 20 turun 2,3% selama 24 jam terakhir. Khususnya, altcoin seperti Cardano (ADA) dan Avalanche (AVAX) mengalami penurunan yang lebih tajam, masing-masing turun hampir 6% menurut laporan terbaru.
Tren ini menyoroti korelasi antara harga Bitcoin dan peluang Trump untuk menang, yang menggambarkan betapa sensitifnya pasar kripto terhadap lanskap politik AS yang terus berkembang. Analis Miles Deutscher mencatat hubungan tersebut di X (sebelumnya Twitter), dengan menyatakan, "Sungguh luar biasa seberapa dekat pergerakan harga Bitcoin mengikuti peluang Trump," yang menunjukkan bagaimana sentimen pemilu telah menjadi faktor signifikan dalam mendorong volatilitas BTC baru-baru ini.
Ketidakpastian Pemilu dan Sentimen Pasar Menciptakan Volatilitas Bitcoin
Penurunan Bitcoin baru-baru ini mencerminkan ketidakpastian pasar menjelang hari pemilihan. "Pasar membenci ketidakpastian," demikian pepatah populer di Wall Street, dan persaingan 50/50 saat ini antara Trump dan Harris menambah sentimen ini. Pasar mata uang kripto, yang secara tradisional dipandang sebagai aset berisiko tinggi, sering kali bereaksi tajam terhadap pergeseran politik dan ekspektasi kebijakan ekonomi. Jika Trump menang, pasar mungkin mengharapkan kebijakan regulasi yang lebih menguntungkan untuk aset digital, yang selanjutnya dapat memengaruhi kinerja Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Sebaliknya, sikap Harris yang tidak jelas terhadap kripto membuat pelaku pasar tidak yakin tentang arah kebijakan kripto AS di masa mendatang.
Akankah Bitcoin Stabil Menjelang Hasil Pemilu?
Dengan waktu kurang dari seminggu menjelang pemilihan umum AS, para pedagang dan investor kripto memantau dengan saksama pergerakan Bitcoin dan prediksi pemilihan umum yang terus berkembang. Potensi volatilitas lebih lanjut tetap tinggi, karena setiap perubahan tambahan dalam data jajak pendapat atau sentimen pasar dapat memengaruhi lintasan harga Bitcoin. Di luar pemilihan umum, faktor-faktor yang lebih luas seperti kebijakan Federal Reserve, data ekonomi makro, dan keputusan suku bunga juga tetap penting bagi prospek pasar kripto.
Sementara itu, Bitcoin tetap sangat reaktif terhadap lanskap politik, dan analis memperkirakan bahwa BTC dapat mengalami perubahan harga yang lebih dramatis hingga hasil pemilu memberikan kejelasan. Apakah pasar akan stabil atau mengalami reli lagi bergantung pada perkembangan yang akan datang, dan pedagang Bitcoin bersiap menghadapi fluktuasi lebih lanjut.