Ether (ETH) mengalami lonjakan harga yang signifikan sebesar 12.5% antara 12 dan 15 Juli, sempat menembus level resistensi $3,500. Namun, koreksi berikutnya menarik harga kembali ke sekitar $3,400, meskipun ada berita positif tentang persetujuan SEC untuk beberapa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Ethereum. Kinerja buruk yang tidak terduga ini menimbulkan pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi lintasan harga Ether.
Meskipun persetujuan SEC terhadap ETF spot Ether merupakan katalis bullish, hal ini belum diterjemahkan ke dalam momentum harga yang berkelanjutan untuk Ether. Meskipun ada potensi arus masuk yang signifikan ke dalam ETF ini, seperti yang diperkirakan oleh Chief Investment Officer Bitwise Matt Hougan, yang memperkirakan arus masuk hingga $15 miliar, harga Ether masih relatif lemah.
Analisis lebih dalam terhadap arus masuk ETF mengungkapkan bahwa tidak semua pembeli bersikap optimis terhadap harga Ether. Beberapa investor mungkin menggunakan ETF untuk optimalisasi pajak atau sebagai jaminan atas instrumen keuangan lainnya. Selain itu, dana lindung nilai yang terkenal dengan strategi arbitrasenya, termasuk nama-nama terkemuka seperti Millennium Management dan Jane Street, adalah pemegang ETF yang signifikan. Dana ini sering kali terlibat dalam strategi perdagangan kompleks yang tidak mencerminkan sikap bullish pada aset yang mendasarinya.
Meningkatnya minat terbuka terhadap CME Bitcoin berjangka, yang saat ini mencapai $10,2 miliar, menunjukkan tingkat minat jangka pendek yang signifikan di pasar mata uang kripto. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pelaku pasar bertaruh terhadap harga Bitcoin, yang secara tidak langsung dapat berdampak pada kinerja Ether sebagai aset yang berkorelasi.
Lingkungan makroekonomi yang lebih luas juga berperan dalam pergerakan harga Ether. Meskipun inflasi AS telah mengalami penurunan, seperti yang ditunjukkan oleh Indeks Harga Produsen (PPI), Federal Reserve diperkirakan masih akan mempertahankan sikap hawkish terhadap kebijakan moneternya. Hal ini, ditambah dengan potensi perlambatan ekonomi global, dapat menimbulkan hambatan bagi aset-aset berisiko seperti Ether.
Selain itu, peningkatan klaim pengangguran AS baru-baru ini dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung menambah ketidakpastian di pasar. Faktor-faktor ini mungkin berkontribusi terhadap kehati-hatian investor dan menghambat kemampuan Ether untuk mempertahankan reli yang berkelanjutan.
Terlepas dari tantangan harga, kesehatan jaringan dasar Ethereum masih relatif kuat. Nilai total terkunci (TVL) pada jaringan Ethereum tetap stabil, menunjukkan aktivitas pengguna yang berkelanjutan dan minat terhadap aplikasi terdesentralisasi (DApps). Selain itu, pertumbuhan ekosistem Ethereum lapisan-2 menunjukkan ekosistem yang sehat dan berkembang.
Data pasar berjangka Ether memberikan wawasan tambahan mengenai sentimen investor. Suku bunga dasar saat ini, yang mengukur perbedaan antara harga berjangka dan harga spot, berada pada angka 11%, menunjukkan optimisme yang moderat. Namun, tingkat ini belum bertahan di atas 12%, menunjukkan kurangnya keyakinan yang kuat di kalangan pedagang berjangka.
Kinerja harga Ether dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling mempengaruhi, termasuk arus masuk ETF, strategi perdagangan institusional, kondisi makroekonomi, dan sentimen pasar derivatif. Meskipun peluncuran ETF spot Ether merupakan perkembangan positif, dampaknya terhadap harga Ether akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk perilaku investor, perkembangan peraturan, dan kondisi pasar secara keseluruhan.