[Bagaimana Ethena dan Ondo Finance mengubah industri pendapatan kripto]
Karena suku bunga bank sentral tetap tinggi, permintaan imbal hasil juga meningkat. Di Amerika Serikat, Federal Reserve mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 23 tahun antara 5,25% dan 5,50%. Investor dapat mengalokasikan dananya pada aset bebas risiko seperti obligasi pemerintah untuk memperoleh imbal hasil. Perusahaan jasa keuangan juga telah menciptakan dana aktif yang berfokus pada pendapatan, seperti J.P. Morgan Senior Equity Income ETF (JEPI).
Cryptocurrency juga menghasilkan beberapa keuntungan terbesar dalam industri ini. Hasil staking Solana adalah 7%, sementara Celestia, Cosmos Hub, dan Injective memperoleh lebih dari 10%. Ondo Finance adalah salah satu perusahaan terkemuka yang mengubah industri hasil mata uang kripto, meluncurkan dana USDY dan OUSG dengan total aset lebih dari $500 juta. USDY berinvestasi pada deposito bank dan Treasury AS jangka pendek, menghasilkan 5,7%. OUSG adalah aset token yang sebagian besar diinvestasikan di Dana Likuiditas Digital Institusional (BUIDL) Blackrock USD, yang tumbuh hingga $500 juta.
USDY adalah aset dengan imbal hasil lebih baik dan cocok sebagai alternatif Tether dan USD Coin. Namun, tidak jelas apakah kinerja ini akan berlanjut ketika The Fed mulai menurunkan suku bunganya. Aset Ondo Finance memiliki risiko yang lebih kecil, sedangkan stablecoin USDe Ethena memiliki imbal hasil lebih tinggi yaitu 7,4%, tetapi lebih berisiko karena kemiripannya dengan stablecoin Terra USD yang jatuh pada tahun 2022.
Risiko bahwa regulator dapat melarang stablecoin seperti USDe menjelaskan perbedaan token ONDO dan Ethena (ENA) selama beberapa bulan terakhir. Token Ondo Finance naik lebih dari 40%, sedangkan token ENA Ethena turun lebih dari 70%.
Jika Anda hanya ingin menghasilkan pendapatan, berinvestasi pada obligasi pemerintah atau ETF terkait adalah pilihan yang lebih baik. Jika tujuan Anda adalah menggantikan stablecoin seperti Tether dan USD Coin, USDY adalah aset investasi yang lebih baik karena stabilitasnya. Sebaliknya, USDe relatif lebih berisiko dan mungkin kehilangan patokannya selama periode volatilitas tinggi.
