📢10 Kesalahan Umum yang Dilakukan Pemula Saat Berinvestasi di Kripto.
Berinvestasi dalam kripto atau perdagangan bisa menjadi hal yang menarik namun juga menantang, terutama bagi pemula. Berikut sepuluh kesalahan umum yang sering dilakukan pemula:
1. Kurangnya Riset: Banyak investor baru yang terjun ke pasar tanpa memahami dasar-dasar mata uang kripto atau aset spesifik yang mereka beli.
2. Mengabaikan Manajemen Risiko: Trader baru sering kali mengabaikan pentingnya mengelola risiko. Mereka mungkin menginvestasikan lebih banyak uang daripada yang mampu mereka tanggung jika hilang atau gagal menetapkan perintah stop-loss.
3. Overtrading: Pemula mungkin terlalu sering melakukan trading, didorong oleh rasa takut ketinggalan (FOMO) atau emosi. Hal ini dapat mengakibatkan biaya transaksi yang lebih tinggi.
4. Tertipu Penipuan: Dunia kripto penuh dengan penipuan, termasuk ICO palsu, skema Ponzi, dan serangan phishing. Investor baru harus waspada dan melakukan uji tuntas untuk menghindari kehilangan dananya karena skema penipuan.
5. Mengejar Hype: Banyak pemula yang membeli aset berdasarkan hype atau rekomendasi dari teman atau influencer media sosial tanpa pemahaman.
6. Mengabaikan Praktik Keamanan: Keamanan adalah hal terpenting dalam investasi kripto. Investor baru mungkin mengabaikan praktik terbaik seperti menggunakan dompet perangkat keras, mengaktifkan otentikasi dua faktor, dan menghindari penyimpanan kripto dalam jumlah besar, yang dapat menyebabkan peretasan dan hilangnya dana.
7. Kurangnya Diversifikasi: Menempatkan semua dana investasi ke dalam satu mata uang kripto atau beberapa aset meningkatkan risiko. Diversifikasi membantu menyebarkan risiko ke berbagai aset dan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih stabil.
8. Perdagangan Emosional: Membiarkan emosi seperti ketakutan dan keserakahan mendorong keputusan perdagangan dapat menyebabkan hasil yang buruk. Berpegang teguh pada strategi yang dipikirkan dengan matang.
9. Mengabaikan Biaya: Biaya perdagangan, biaya penarikan, dan biaya transaksi lainnya dapat bertambah dengan cepat. Pedagang baru sering kali mengabaikan biaya-biaya ini, yang dapat menggerogoti keuntungan mereka seiring berjalannya waktu.
10. Tidak Ada Rencana Jangka Panjang: Berinvestasi tanpa strategi jangka panjang yang jelas dapat mengakibatkan keputusan reaktif berdasarkan pergerakan pasar jangka pendek.