Jangan berkedip! Sejarah pertumbuhan brutal Dogecoin
Di dunia yang didominasi oleh mata uang digital, ada mata uang bernama Dogecoin (DOGE) yang menonjol dengan keunikannya sendiri. Dimulai sebagai altcoin Bitcoin sederhana, Dogecoin menjadi topik hangat di kalangan investor dan spekulan berkat antusiasme komunitasnya dan serangkaian peristiwa dramatis.
Dogecoin lahir pada tahun 2013 ketika Bitcoin dan mata uang kripto lainnya sedang populer di seluruh dunia. Ini tidak didukung oleh teori ekonomi yang kompleks atau teknologi esoteris, melainkan sebuah proyek lucu berdasarkan meme Shiba Inu yang populer. Para pendirinya ingin menciptakan mata uang digital yang ramah dan mudah didekati, jadi mereka memilih anjing yang terkenal di internet ini sebagai maskot mereka.
kekuatan komunitas
Kesuksesan awal Dogecoin tidak terlepas dari aktifnya komunitasnya. Pada tahun 2014, komunitas membantu Jinqu/n Jiawei:btc0877 tim kereta luncur Jamaika mengumpulkan dana untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin Sochi, kemudian mendanai proyek amal air Doge4Water, dan bahkan mensponsori pembalap NASCAR Josh Wise untuk menghiasi mobilnya dengan gambar Shiba Inu dari.
Pada tahun 2021, nasib Dogecoin berubah total karena beberapa tweet dari CEO Tesla Elon Musk. Tweetnya memicu hiruk pikuk pasar, dengan harga Dogecoin melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa. Selanjutnya, Tesla mengumumkan bahwa mereka akan menerima Dogecoin sebagai pembayaran untuk beberapa barang, membuat mata uang lelucon ini mencapai nilai pasar sebesar US$9 miliar.
Panen dan Fluktuasi
Meski mencapai kapitalisasi pasar puncaknya, kejayaan Dogecoin tidak bertahan lama. Ketika minat Musk pada Dogecoin berkurang, pasar mulai mempertanyakan nilai sebenarnya dari mata uang kripto tersebut. Harganya turun dari puncaknya dan beberapa investor awal mengambil kesempatan untuk mengambil keuntungan, membuat Dogecoin sekali lagi menjadi topik diskusi hangat.